
Duh! Lagi-Lagi 5 Saham Ini Yang Bikin IHSG Jatuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini ditutup turun tipis. Langkah penguatan IHSG dua hari sebelumnya ditahan dan berakhir melemah di level 6765,78 atau minus 0,02%.
Sebanyak 279 saham terkoreksi, 229 saham naik dan 200 lainnya mendatar.
Perdagangan melibatkan 22,56 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,17 juta kali. Nilai perdagangan tercatat Rp 10,44 triliun.
Saham-saham yang terlibat memberatkan indeks antara lain Bank Central Asia, Aneka Tambang, Bank Mandiri dan Telkom Indonesia serta Merdeka Copper Gold.
Pada penutupan kali ini, mayoritas bank buku IV mengalami koreksi dan menahan laju IHSG kecuali Bank Rakyat Indonesia yang menguat 0,88%. Telkom Indonesia, Aneka Tambang dan Merdeka Copper Gold masih menjadi saham yang membebani IHSG sejak sei I tadi.
Analis CNBC Indonesia Research, Feri Sandria dalam Power Lunch,CNBC Indonesia (Rabu, 18/01/2023) mengatakan salah satu sentimen negatif pelemahan IHSG adalah para investor cenderung mengambil tindakan profit taking setelah kenaikan IHSG dua hari beruntun sebelumnya.
"Selain itu, para pejabat Bank Indonesia akan menggelar rapat untuk menentukan kenaikan suku bunga yang menjadi alasan lain pelemahan IHSG" lanjut Feri.
Seperti yang diketahui, Bank Indonesia juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini. BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu dan Kamis (18-19 Januari 2023).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah antara yang memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan dan yang memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan.
Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 menjadi 5,75%.
Sebanyak tiga institusi/lembaga memproyeksi BI akan menahan suku bunga di level 5,50%.
(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat