Wah! Ramai Asing Serbu Surat Utang RI, Tertinggi Sejak 2019
Jakarta, CNBC Indonesia - Minat investor asing untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) melalui lelang melonjak. Jumlah utang yang diambil dari investor asing bahkan menembus Rp 10,74 triliun atau tertinggi dalam 3,5 tahun lebih.
Seperti diketahui, pemerintah pada hari ini, Selasa (17/1/2023), melelang tujuh seri SUN yaitu seri SPN03230419 (new issuance), SPN12240104 (reopening), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).
Total penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini mencapai Rp 59,05 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan lelang perdana 2023 yang hanya menyentuh Rp 28,32 triliun.
Jika dilihat lelang pemerintah periode sebelumnya, penawaran yang datang pada lelang hari ini adalah yang tertinggi sejak 16 Agustus 2022 atau lima bulan terakhir.
Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah menyerap utang sebesar Rp 23 triliun. Jumlah tersebut naik tipis bila dibandingkan lelang sebelumnya yang tercatat Rp 19, 20 triliun.
Pada lelang hari ini, jumlah penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 15,37 triliun. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sejak lelang 16 Agustus 2022 atau lima bulan terakhir.
Dari jumlah yang masuk, pemerintah menyerap utang sebesar Rp 10,74 triliun dari investor asing.
Jumlah tersebut menjadi rekor tersendiri karena menjadi yang tertinggi sejak 18 Juni 2019 atau 3,5 tahun lebih. Pada lelang tanggal tersebut utang yang diserap asing tercatat Rp 11,56 triliun rupiah.
Seperti diketahui, minat investor asing untuk menyerap SUN melalui lelang pemerintah anjlok pada tahun lalu.
Sepanjang 2022, pemerintah hanya menerima penawaran sebesar Rp 136, 32 triliun dari investor asing atau rata-rata mencapai Rp 5,6 triliun per lelang.
Dari 24 lelang SUN, pemerintah hanya menerima penawaran dari investor asing di atas Rp 10 triliun sebanyak dua kali.
Jumlah utang yang diserap dari investor asing pada lelang SUN tahun ini juga hanya mencapai Rp 56,04 triliun atau rata-rata Rp 2,33 triliun per lelang.
Direktur SUN Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan besarnya minat investor asing didorong oleh rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Inflasi AS yang melandai pada Desember 2022 meningkatkan ekspektasi pasar jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi agresivitas mereka dalam menaikkan suku bunga.
"Data ekonomi domestik menunjukkan tone positif antara lain rilis data neraca perdagangan bulan Desember kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 3,89 miliar," ujar Deni, dalam keterangan resmi.
Melonjaknya minat investor asing menjadi kabar positif baik upaya pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah. Dengan derasnya capital inflow maka rupiah diharapkan bisa semakin menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)