
Minat Investor di Lelang Perdana SUN Terendah Dalam 7 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat investor, terutama asing, untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) masih rendah. Penawaran yang diterima pemerintah pada lelang perdana SUN hanya Rp 28,32 triliun, terendah dalam tujuh tahun terakhir.
Seperti diketahui, pemerintah pada hari ini, Selasa (3/1/2023), melelang delapan seri SUN yaitu seri SPN03230405 (new issuance), SPN12240104 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).
Total penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini mencapai Rp 28,32 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak lelang perdana pada 2016 yang tercatat Rp 26,20 triliun.
Secara historis, lelang perdana biasanya mendatangkan minat yang sangat tinggi, bahkan tertinggi dalam tahun tersebut. Pada lelang perdana 2017, bid atau penawaran yang diperoleh pemerintah mencapai Rp 36,90 triliun.
Lelang SUN perdana pada 2018 bahkan mampu mendatangkan minat senilai Rp 86,21 triliun dan pada 2019 sebesar Rp 55,27 triliun, pada 2020 sebesar Rp 81,54 triliun, dan pada 2021 sebesar Rp 97,17 triliun.
Besarnya minat pada lelang SUN perdana pada tahun-tahun sebelumnya disebabkan masih besarnya likuiditas dan masih sedikitnya instrument yang ditawarkan di pasar global.
Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah menyerap utang sebesar Rp 19,2 triliun. Jumlah tersebut masih di bawah target indikatif yang ditetapkan yakni Rp 23-34,5 triliun.
Pada lelang hari ini, jumlah penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 4,31 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah setidaknya sejak lelang perdana pada 2016 atau dalam tujuh tahun terakhir.
Pada lelang perdana 2016, penawaran dari asing mencapai RpĀ 6,01 triliun sementara pada 2017 sebesar Rp 8,2 triliun.
Dari jumlah yang masuk, pemerintah hanya menyerap utang sebesar Rp 3,88 triliun dari investor asing. Satu seri SUN tidak dilirik asing yakni SPN03230405.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)