Analisis Teknikal

Rupiah Perkasa, Asa Buat IHSG yang Masih Jalan di Tempat

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 17/01/2023 06:41 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham mengawali perdagangan awal pekan ini dengan kinerja yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,7% dan ditutup di 6.688,06.

Statistik perdagangan menunjukkan ada 279 saham yang mengalami penguatan, 250 saham melemah dan 168 saham stagnan.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang Indonesia mencapai US$ 3,89 miliar pada Desember 2022.


Surplus neraca dagang terjadi sebagai akibat dari kenaikan ekspor yang mencapai 6,58% year on year sementara impor turun 6,61% year on year.

Sentimen positif juga datang dari pasar valuta asing. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini.

Dolar Amerika Serikat (AS) berhasil dibuat bertekuk lutut hingga kini bertengger di level di bawah Rp 15.000. Penguatan tajam rupiah ditopang dari dalam dan luar negeri.

Rupiah mendapat momentum penguatan setelah pemerintah mengumumkan akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE).

Dengan revisi tersebut DHE nantinya akan ditahan lebih lama di dalam negeri, sehingga pasokan dolar AS bisa bertambah.

Setelah berangsur pulih dari tekanan, bagaimana prospek pergerakan IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG kemarin, indeks bergerak menjauhi batas bawah BB di 6.562 dan semakin meninggalkan level psikologis 6.600 menuju ke 6.700.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Setelah sekian lama posisi RSI berada di bawah 40, kemarin RSI IHSG ditutup di atas 40 atau tepatnya di 42,47.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 masih berada di bawah MA 26 tetapi sudah mulai mendekati.

Melihat berbagai indikator teknikal yang menunjukkan IHSG berpotensi menguji level psikologis 6.700 terlebih dahulu.


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor