Baru 23 Tahun & Freshgraduate, Ini 'Pesaing' Anak Haji Isam

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
17 January 2023 07:10
Perusahaan kontraktor tambang PT Hillcon Tbk (HILL) akan segera melakukan penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO) setelah sempat batal pada tahun lalu. Perseroan akan melepas sebanyak 442,3 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100. (CNBC Indonesia/Romys Binekasri) Foto: Perusahaan kontraktor tambang PT Hillcon Tbk (HILL) akan segera melakukan penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO) setelah sempat batal pada tahun lalu. Perseroan akan melepas sebanyak 442,3 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100. (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat penawaran umum perdananya (Initial Public Offering/IPO) batal tahun lalu, PT Hillcon Tbk (HILL) akhirnya melanjutkan niatan penggalangan dana publik awal tahun 2023.

Perusahaan kontraktor tambang dan sipil tersebut sejatinya telah menjajaki proses IPO pada Juni 2022 sampai dengan bookbuilding, sebelum akhirnya dinyatakan batal (canceled).

Perusahaan masih berupaya menggalang dana dengan jumlah yang sama dengan persentase jumlah saham baru yang diterbitkan juga tidak berubah. Hanya saja harga nominal saham yang ditawarkan lima kali lebih mahal, yang mana sejatinya tidak mempengaruhi valuasi perusahaan namun berpotensi menggerus daya beli investor ritel, mengingat harga per lotnya lebih mahal.

Target dana maksimal yang dapat digalang calon emiten sektor basic material ini berada di angka Rp 884,60 miliar. Saat ini proses IPO sedang memasuki tahap bookbuilding dan dijadwalkan bakal tercatat di bursa pada 15 Februari 2023.

Siapa Pemilik dan Berapa Harta Kekayaannya?

Dalam prospektus IPO, Hillcon diketahui memiliki dua pemegang saham sebelum IPO yakni PT Hillcon Equity Management (81%) dan PT Bukit Persada Indonesia (19%). Pasca IPO kepeilikannya terdilusi menjadi 68,85% dan 16,15%, sedangkan 15% sisanya akan dimiliki masyarakat.

Hillcon Equity diketahui dikuasai oleh keluarga Hersan Qiu dan juga tercatat sebagai direktur utama dan pemilik manfaat terakhir HILL. Hersan dan istrinya yang menjabat sebagai komisaris, Caecilia Sulistiawati, secara kumulatif menguasai 85% saham Hillcon Equity. Sedangkan Stanley Qiu, Steven Qiu dan WInston Qiu masing-masing memegang 5% saham di perusahaan pengendali HILL tersebut.

Sementara itu Bukit Persada Indonesia dimiliki oleh keluarga Hermansyah, yang mana bersama istrinya Dian Novita menguasai 90% saham perusahaan.

Hersan merupakan WNI berusia 54 tahun yang memperoleh gelar magister manajemen dan sarjana teknik dari Universitas Trisakti.

Salah satu yang menarik dari prospektus IPO Hillcon adalah terdapat anak muda yang mengisi jabatan direktur perusahaan. Stanley Qiu yang disebutkan memiliki hubungan keluarga dengan Hersan dan Caecilia - namun tidak dirinci - menjabat sebagai Direktur Teknologi dan masih berusia 22 tahun.

Stanley diketahui memperoleh gelar Bachelor of Engineering (B.Eng.) dibidang Teknik Listrik dan Elektronik dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura pada tahun 2022.

Apabila IPO sukses dilaksanakan, Stanley akan menggenggam 3,44% saham HILL secara tidak langsung lewat kepemilikan di Hillcon Equity.

HILL sendiri akan memulai perdagangan perdana dengan valuasi Rp 5,90 triliun apabila calon investor menyepakati IPO perusahaan ditetapkan di harga tertinggi.

Artinya secara tidak langsung Stanley yang baru lulus kuliah S-1 akan memiliki harta kekayaan sekitar Rp 203 miliar dari kepemilikan tidak langsung di calon emiten publik.

Sementara itu harta kekayaan keluarga Qiu yang terikat di HILL apabila sukses IPO di rentang harga tertinggi mencapai Rp 4,06 triliun.

Sebelumnya Stanley, anak muda yang juga menjadi pengendali perusahaan yakni Liana Saputri yang merupakan kakak kandung dari Jhony Saputra, anak dari Haji Isam.

Sebelum PT Pradiksi Gunatama (PGUN) IPO kakak beradik tersebut menguasai PGUN secara tidak langsung masing-masing 50%.

Dengan valuasi Rp 5,16 triliun, artinya Liana dan Jhony memiliki kekayaan di atas kertas yang terikat di saham PGUN masing-masing sebesar Rp 2,17 triliun. Secara total kekayaan gabungan dua anak Haji Isam ditaksir mencapai Rp 4,35 triliun.

Liana yang kala IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.

Sementara itu, Jhony yang kala IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sempat Tertunda Tahun Lalu, IPO Hillcon Masih Menarik Diburu?


(fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading