IPO Watch

Hillcon IPO, Bosnya Masih 23 Tahun, Saingan Anak Haji Isam?

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
16 January 2023 08:05
Perusahaan kontraktor tambang PT Hillcon Tbk (HILL) akan segera melakukan penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO) setelah sempat batal pada tahun lalu. Perseroan akan melepas sebanyak 442,3 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100. (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)
Foto: Perusahaan kontraktor tambang PT Hillcon Tbk (HILL) akan segera melakukan penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO) setelah sempat batal pada tahun lalu. Perseroan akan melepas sebanyak 442,3 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100. (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat tertunda di tahun 2022, proses penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) PT Hillcon Tbk (HILL) akhirnya berlanjut di tahun 2023.

Asal tahu saja, HILL sempat sudah menjajaki proses IPO pada Juni 2022. Kala itu tahapannya sampai dengan bookbuilding dan dinyatakan batal (canceled).

Banyak yang mengaitkan batalnya IPO HILL dengan adanya kasus PKPU anak usahanya yaitu PT Hillcon Jaya Sakti (HS).

Usut punya usut, permohonan PKPU tersebut diajukan oleh PT Intraco Penta Prima Servis yang merupakan anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA) pada 22 Juni 2022 ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

PKPU tersebut merujuk pada kewajiban HS kepada PT Intraco Penta Prima Servis sebesar Rp 2,2 miliar dan US$ 2,7 juta yang bersumber dari pembelian spare part alat berat untuk kegiatan operasional HS.

Namun pihak manajemen baru-baru ini menepis kabar bahwa pembatalan IPO tahun lalu merupakan imbas dari adanya kasus PKPU ini.

Pihak manajemen HILL menegaskan bahwa status PKPU sudah dicabut dan proses IPO tertunda karena faktor waktu yang mepet dan tidak mencukupi.

Terlepas dari berbagai rumor yang beredar ada perubahan yang terjadi dalam skenario atau struktur IPO HILL.

Apabila mengacu pada prospektus awal yang terbit tahun lalu, HILL berencana melepas sebanyak-banyaknya 2.211.500.000 atau setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Harganya dipatok di Rp 250-400 untuk setiap 1 sahamnya sehingga total perolehan funding mencapai Rp 552,9 - 884,6 miliar.

Namun di awal tahun ini, ketika HILL mencoba melanjutkan kembali proses IPO, jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 442.300.000 yang setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Secara persentase masih sama, tetapi secara jumlah yang diterbitkan lebih sedikit. Secara pricing, satu saham HILL dihargai di Rp 1.250-2.000. Sehingga secara target pendanaan juga tidak berubah dengan potensi mencapai Rp 552,9-884,6 miliar.

Emiten yang masuk ke dalam sektor basic materials ini sedang memasuki tahap bookbuilding dalam proses IPO-nya dan dijadwalkan bakal tercatat di bursa pada 15 Februari 2023.

Dari pendanaan tersebut, perseroan mengalokasikan sebanyak 55% untuk modal kerja HS terkait dengan biaya produksi penambangan, termasuk diantaranya biaya terkait bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.

Sementara itu sisanya sebesar 45% akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Jenis alat yang akan dibeli yaitu berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.

Untuk diketahui, HILL akan menjadi emiten kontraktor nikel pertama yang IPO. Selain itu, IPO HILL berpotensi menjadi yang terbesar kedua tahun ini secara size jika mengacu pada batas atas harga yang dipatok.

Nilai IPO HILL hanya kalah dari potensi funding yang diperoleh Bank Sumut dengan target Rp 1,5 triliun.

Saham

Harga

Saham

Funding

CBPE

150

271,250,000

40,687,500,000

SOUL

110

270,000,000

29,700,000,000

BEER

220

800,000,000

176,000,000,000

ELIT

120

500,000,000

60,000,000,000

CBRE

108

738,000,000

79,704,000,000

SUNI

300

600,000,000

180,000,000,000

WINE

129

678,000,000

87,462,000,000

BMBL

188

280,000,000

52,640,000,000

LAJU

150

700,000,000

105,000,000,000

PEVE

149

368,000,000

54,832,000,000

NAYZ

120

510,000,000

61,200,000,000

FWCT

118

375,000,000

44,250,000,000

IRSX

101

1,000,000,000

101,000,000,000

HILL

2,000

442,300,000

884,600,000,000

BSMT

510

2,934,798,300

1,496,747,133,000

PACK

162

308,000,000

49,896,000,000

Sebagai seorang investor, nilai proceeds IPO yang cenderung besar menjadi poin pertimbangan tersendiri, apalagi ketika kondisi pasar sedang kurang kondusif seperti sekarang ini apalagi adanya sentimen negatif dimana perseroan sempat gagal dalam melaksanakan hajatan IPO-nya tahun lalu sehingga IPO HILL layak diabaikan.

Asal tahu saja, pengendali dan ultimate beneficial owner Hillcon adalah Hersan Qiu. Ia juga menjabat sebagai direktur utama perseroan. Lalu istrinya, Caecilia Sulistiowati menduduki posisi komisaris Hillcon yang juga pemegang 42,5% saham Hillcon Equity Management.

Selain itu, Stanley Qiu pemegang saham 5% Hillcon Equity Management dipercaya sebagai direktur teknologi HILL. Usianya baru 23 tahun (website perusahaan) dan lulusan Nanyang Technological University, Singapura.

Dalam prospektus perseroan tak dijelaskan rinci hubungan Stanley Qiu dengan Hersan Qiu dan Caecilia Sulistiowati. Hanya tertera bahwa Stanley Qiu memiliki hubungan afiliasi dengan anggota direksi perseroan; anggota dewan komisaris perseroan; dan pemegang saham perseroan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan : Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri Anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggungjawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(RCI)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation