Jokowi Berani Tahan Dolar Eksportir: Rupiah Menguat!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 16/01/2023 11:51 WIB
Foto: Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, 1 Des 2022 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam merevisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) disebut mendapat respons positif dari pelaku pasar. Buktinya saja aliran modal mengalir deras ke Indonesia, rupiah pun menguat.

"Persepsinya positif. Justru rupiah menguat," ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/1/2023).


Dalam revisi kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 tahun 2019 tersebut, pemerintah akan mengatur devisa lebih ketat. Eksportir wajib menaruh dolar AS di dalam negeri dalam kurun waktu tertentu. Hal yang sama sudah dilaksanakan beberapa negara lain.

"Di semua negara demikian," imbuhnya.

Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Dolar Amerika Serikat (AS) berhasil dibuat bertekuk lutut hingga kini bertengger di bawah Rp 15.000.

Aliran modal asing mengalir deras ke pasar obligasi negara atau SBN ke negara-negara Asia, terutama Indonesia (inflow). Terbukti, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR), pada 1 - 10 Januari terjadi capital inflow hingga Rp 12 triliun.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Belum Menguat Seperti Mata Uang Lain, Ini Kata Ekonom