
2023, Kredit Bank Bakal Luber! Ini Tanda-Tandanya

Jakarta, CNBC Indonesia - BNI Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini akan akan meningkat sebesar 9-10% secara tahunan (year on year/yoy). Terdapat beberapa faktor pendorong pertumbuhan kredit perbankan.
"Kami melihat ini sebagai peluang untuk berinvestasi di sektor perbankan dengan katalis positif yang disebutkan di atas, dan kondisi makro Indonesia yang cukup tangguh, karena bank-bank besar adalah pilihan utama kami," tulis manajemen, Jumat (13/1).
Adapun faktor yang memicu pertumbuhan kredit bank diantaranya, pertama, peningkatan kegiatan ekonomi dengan mobilitas yang lebih tinggi, karena PPKM telah dicabut pada akhir tahun 2022. Sehingga PDB pada tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 4,6% YoY.
Selanjutnya, Inflasi yang lebih tinggi pada tahun 2023, menyebabkan permintaan pinjaman yang lebih tinggi, karena perusahaan atau pinjaman korporasi perlu meminjam lebih banyak untuk modal kerja dan investasi. Pasalnya mereka melihat adanya kenaikan harga. Selain itu, pinjaman konsumsi juga akan menikmati kondisi yang sama. Hal itu terlihat dari ukuran transaksi yang lebih besar pada kartu kredit dan pinjaman hipotek.
Lalu, likuiditas yang cukup karena LDR masih berkisar sekitar 81,7% pada akhir November 22, dengan meningkatkan likuiditas FX pada tingkat yang lebih tinggi. Angka kredit bermasalah atau non performing Loan (NPL) dipertahankan di bawah 3,0% pada akhir September 2022.
Di sisi lain, perpanjangan relaksasi pinjaman yang direstrukturisasi pada UKM untuk semua segmen, jasa akomodasi, makanan dan minuman dan industri banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu, industri tekstil dan alas kaki harus menunjukkan katalis positif bagi sektor perbankan juga.
(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Dana Nasabah Diblokir Polda, BNI Sekuritas Buka Suara