2023 Bakal Gelap, Cuma Sektor Ini Yang Diramal Bakal Cuan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
10 January 2023 15:00
Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan bursa tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Perdagangan bursa ditutup menguat pada angka 6,355
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia pada awal tahun 2023 kurang bergairah atau kurang menarik bagi para investor asing. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I hari ini anjlok 1,52% atau 101 poin atau 6.586.

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer memaparkan terkait sektor-sektor yang akan berpotensi mengalami pertumbuhan pada tahun ini. Beberapa sektor yang akan mendapatkan keuntungan diantaranya, sektor konsumsi, sektor digital, dan telekomunikasi.

"Di depan mata perusahaan konsumsi pulih. Komoditas lagi turun jadi sektor konsumsi. Sektor Konsumer yang mulai naik, perusahaan bisa mendapat hal itu," ujarnya dalam konferensi pers di Menara Mandiri Jakarta, Selasa (10/1).

Selain sektor tersebut, sektor Fast Moving Consumer Good (FMCG) atau perusahaan yang menjual produk secara cepat dengan harga produk yang relatif murah dan sektor tekstil juga menjadi sektor menarik untuk dilirik tahun ini.

Adrian menambahkan, untuk sektor perbankan yang selalu menjadi sektor primadona, namun tahun ini sedikit mendung karena keluarnya dana investor asing yang lebih memilih bursa China.

Meskipun demikian, investor asing dapat kembali ke bursa saham Indonesia jika hal-hal yang dikhawatirkan tidak terjadi.

"Yang menjadi support katalis, apabila ternyata perubahan neraca perdagangan secara makro ngga seburuk itu. Dari sisi dampak negatif ke komoditas turun nggak seburuk itu, inflasi ngga ngga seburuk itu," pungkasnya.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular