
Politik Memanas, Duit Banyak Ngumpul Di sini! Buruan Sikat

Jakarta, CNBC Indonesia - Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 akan diwarnai oleh kemeriahan persiapan tahun pemilu yang digelar pada tahun 2024 mendatang.
Chief Economist Mandiri Sekuritas Loe Putera Rinaldy menyebut, tahun politik akan mendorong sektor konsumer kembali menggeliat.
Leo menjelaskan, efek tahun politik dimulai pada tahun 2023 yang akan mendongkrak sektor konsumsi. Pasalnya, pada 2024 mendatang bukan hanya digelar untuk pemilihan Presiden, tapi juga Pemilihan Pilkada serentak di setiap provinsi.
Leo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini di level 4,9%, sementara pertumbuhan konsumer privat akan berada di angka 5,2%.
"Sederhananya, untuk nasional level, provinsi level potensi kampanye berapa, setelah itu kita total Rp 119 sampai Rp 270 triliun," ungkapnya, saat konferensi pers di Menara Mandiri Jakarta, Selasa (10/1).
Leo merinci, potensi dana kampanye yang berkontribusi pada perputaran ekonomi RI berkaca pada pada tahun politik pada 2014 dan 2019 lalu. Banyaknya kandidat yang memperebutkan kursi akan berpengaruh pada potensi pertumbuhan sektor tersebut.
"Ada 24 partai yang akan berkompetisi di 2024. Jadi untuk 2024 kandidat kita hitung dari 230 ribu kandidat yang akan memperebutkan 19.700 kursi," sebutnya.
Leo menyebut, inflasi tahun ini akan cenderung normal karena faktor yang mempengaruhi inflasi seperti harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan PPN telah terlewati. Kita ekspektasi ini lebih rendah dari sebelumnya. Inflasi di 3,8%," ucapnya.
Inflasi yang stabil, kata Leo, subsidi sektor pangan pemerintah pada 2022 akan berlanjut hingga tahun ini. "Pemerintah mensubsidi bahan pangan strategis. Beruntungnya program itu diteruskan di 2023. Jadi inflasi tadi karema inflasi makanan akan stabil," pungkasnya.
(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat