Perdagangan KAYU Diganggu Rusia-Ukraina, Ini Akibatnya

teti purwanti, CNBC Indonesia
09 January 2023 10:05
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta. CNBC Indonesia - PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) emiten perdagangan kayu telah merealisasikan penjualan ekspor mencapai 127 kontainer, mencakup 247.237 PCS dan 2.618,01 M3 hingga 31 Desember 2022.

Realisasi tersebut dilaporkan ke dalam Sistem Pelaporan dan Perijinan kegiatan ekspor INSW (Indonesia National Single Window) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, seperti dikutip dalam keterbukaan informasi, Senin (9/1/2023).

Data tersebut menurut manajemen perseroan masih terus bertumbuh di tengah keadaan makro ekonomi, geopolitik, dan inflasi yang masih terus bergerak tidak menentu. Namun, perseroan telah menyampaikan perkiraannya bahwa dimungkinkan akan mengalami deviasi di dalam pencapaian ekspor-nya.

"Harga pokok penjualan bahan baku tidak bisa dipungkiri, masih terus merangkak naik dan pengirimannya ke area workshop Perseroan acapkali terganggu karena cuaca ekstrim dari alam dan faktor force majeure lainnya yang tak terkendali baik yang terjadi di domestik ataupun di negara tujuan ekspor," rinci perseroan dalam keterangan resmi.

Bukan cuma itu, harga yang dipatok dalam pesanan pembeli tidak dimungkinkan ada penyesuaian. Menjadi hal wajar apabila kemudian Perseroan melakukan negosiasi ulang atas harga yang cukup memakan waktu dalam prosesnya.

Hal ini berdampak kepada adanya keputusan pembeli untuk menunda sebagian kuantitas ekspor yang sebenarnya telah disepakati sebelumnya.

Walaupun demikian, perkembangan terakhir pada awal tahun 2023 ini menyebutkan kesepakatan terkait harga telah tercapai, sehingga potensi pengiriman ekspor pada awal 2023 diperkirakan berkisar antara 15 hingga 20 kontainer dengan berbagai negara tujuan ekspor.

Ke depan, Perseroan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja-nya dengan mengikuti arahan regulator dan pemerintah untuk beroperasi dengan semangat optimisme yang tinggi.

Di sisi lain tetap waspada, cermat dan penuh kehati-hatian menyikapi situasi, mengingat masih kuatnya prediksi sensitif tentang berlanjutnya keadaan ketidakpastian global yang dibayang-bayangi oleh inflasi dan tingkat suku bunga tinggi.


(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Terjun Payung, BEI Pelototi Saham KAYU

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular