Analis Rekomendasikan Saham GOTO Jadi 'Buy', Ini Alasannya

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
06 January 2023 13:00
GOTO
Foto: dok GOTO

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Samuel Sekuritas Indonesia menaikkan rekomendasi saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi beli (buy) dari sebelumnya tahan (hold), dengan target harga saham di level Rp 130 per saham dengan potensi kenaikan 35,4%.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan menyebutkan target harga GOTO Rp 130 merefleksikan rasio nilai enterprise value (EV) atau pendapatanĀ  sebesar 7 kali untuk sepanjang 2023. Dalam riset terbarunya, dia menyebutkan target harga ini mencerminkan 59,6% dari konsensus analis yang mematok target harga saham GOTO di level Rp 218/saham. Selain itu, juga memperhitungkan harga terakhir saham GOTO di level Rp 96/saham per 4 Januari 2023.

"Sejak mencatatkan saham perdana atau IPO pada 11 April 2022, nilai saham GOTO sudah terjun 75,13% dan bahkan saat ini tertahan di bawah level Rp 100. Namun, kami menilai bahwa terjun bebas saham GOTO bisa menjadi peluang bagi investor untuk mengakumulasi saham GOTO," kata Farras, dikutip Jumat (6/1/2023).

Rekomendasi Beli juga diberikan karena pendapatan GOTO di kuartal IV-2022 yang positif dan potensi profitabilitas yang lebih cepat dari perkiraan, dimulai dengan margin kontribusi positif tahunan sebesar Rp 869 miliar.

"Kenaikan take rate (besaran komisi yang diambil sebagai pendapatan), efisiensi yang lebih baik, dan valuasi yang menarik mendorong kami untuk menaikkan rating GOTO menjadi buy dengan target harga Rp 130, 7,01x EV/Sales FY23F," jelasnya.

Farras menjelaskan ada sejumlah faktor positif yang perlu diperhatikan dari GOTO. Pertama, PHK massal yang baru-baru ini dilakukan ketika GOTO memberhentikan 12% para pegawainya.

Dia menilai langkah ini membantu GOTO memangkas biaya gaji sekitar Rp 477 miliar pada kuartal IV-2022. Selain itu, GOTO juga telah menggandakan net take rate-nya menjadi 2,8% dengan mengurangi biaya promosi dan fokus pada pengguna dengan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) tinggi, yang akan terus menggunakan jasa GOTO.

Samuel Sekuritas memproyeksikan GOTO akan membukukan GTV dan pendapatan bersih masing-masing sebesar Rp 187 triliun dan Rp 4,8 triliun pada Q4-2022, yang mengindikasikan net take rate sebesar 2,34% (naik 113 basis poin secara tahunan/yoy). Namun, tegasnya, ada kemungkinan penurunan net take rate secara kuartalan di kuartal IV-2022, karena Tokopedia perlu meningkatkan biaya promosinya untuk bersaing.

Farras mengatakan, memasuki tahun 2023, GOTO juga memutuskan untuk menaikkan net take Tokopedia menjadi 4%. Hal ini pun berpotensi memberikan pendapatan tambahan hingga Rp 2,1 triliun, dengan asumsi nilai transaksi tahunan (annual transacting users/ATU) konstan.

Menurut dia, kenaikan take rate sangat penting dalam misi GOTO untuk mencapai profitabilitas lebih cepat. Hal lain yang patut diperhatikan adalah upaya GOTO untuk membukukan margin kontribusi positif dari Gojek dan GoTo Financial pada Q2-2023, yang menurut Samuel Sekuritas sangat mungkin tercapai.

Hal ini mengingat GOTO telah menaikkan net take rate Gojek menjadi 20,8% atau naik 1.600 bps kuartalanĀ dan diperkirakan akan kembali dinaikkan sebesar 150 bps per kuartal sembari mengurangi biaya operasional.

"Kami memperkirakan kenaikan take rate dan upaya GOTO untuk meningkatkan margin kontribusi akan mendongkrak pendapatan GOTO menjadi Rp 19,2 triliun dan menekan rugi bersihnya hingga Rp 1 triliun menjadi Rp 16,5 triliun full year 2023," jelas Farras.

"Kami juga memperkirakan GOTO akan mencatatkan margin kontribusi positif tahunan pertamanya Rp 869 miliar. Namun risiko utama GOTO adalah pertumbuhan pendapatan dan GTV yang lebih rendah, burn rate yang lebih tinggi dari perkiraan," pungkasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis Ramal Kinerja GOTO di Q3 Dapat Momentum, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular