Ada BUMN Borong Dolar, Rupiah Jadi Rontok di Awal Tahun

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Jumat, 06/01/2023 07:35 WIB
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mengakhiri perdagangan sore kemarin, Kamis (5/1/2022), di level Rp 15.605/US$, melemah 0,13% setelah sebelumnya sempat menguat ke Rp 15.540/US$.

Sebelumnya, rupiah membuka perdagangan Kamis (5/1/2022) dengan menguat 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS). Tetapi dalam waktu singkat, penguatan langsung terpangkas.

Pada pukul 09:05 WIB kemarin, rupiah ditransaksikan di kisaran Rp 15.585/US$, stagnan dibandingkan penutupan perdagangan Rabu kemarin, berdasarkan data Refinitiv.


Edi Susanto, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengungkapkan pelemahan rupiah dipengaruhi oleh permintaan valas dari dalam negeri di awal tahun.

"Secara sentimen global sebetulnya tekanannya tidak terlalu besar beberapa hari ini, namun kebetulan di awal tahun ini dipasar valas domestik, ada permintaan valas yang meningkat dari BUMN tertentu, setelah sebelumnya pada akhir tahun kemarin ada pencairan dana kompensasi energi dari Pemerintah yang cukup besar," kata Edi kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (6/1/2023).

Dia menegaskan hal tersebut menyebabkan rupiah agak melemah, dimana berbeda dibanding dengan pergerakan nilai tukar mata uang negara peers di Asia yang kemarin, Kamis (5/1/2023), umumnya mengalami penguatan.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS