
Bappebti Mengaku Kesulitan Bangun Ekosistem Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaksana tugas (Plt.)Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko akui pihaknya belum berhasil menepati janji untuk membangun ekosistem aset kripto di Indonesia di akhir tahun 2022.
"Masalahnya, kami kesulitan mencari benchmarking-nya mana negara yang sudah memiliki bursa kripto yang baik yang sesuai dengan Indonesia," ujar Didid di Outlook Bappebti Tahun 2023virtual, Rabu (4/1/2023).
Karena tidak ada ekosistem seperti aset bursa, kustodian, dan kliring aset kripto, hanya ada perdagangan fisik antara pedagang dan penjual. Didid mengatakan hal ini menyulitkan pihaknya, lantaran Bappebti harus bertanggung jawab langsung terhadap seluruh risiko pedagang dan pelanggan.
"Kami sebetulnya sangat menginginkan bursa dan ekosistem itu berdiri secepatnya. Namun, kami juga menginginkan bursa dan ekosistem itu berdiri sebaik mungkin," pungkasnya.
Didid mengatakan Bappebti akan mewujudkan pembangunan ekosistem aset kripto pada tahun 2023. Hal ini akan dituangkan pada peraturan pemerintah pada masa transisi di UU P2SK yang baru disahkan oleh DPR pada rapat paripurna 15 Desember lalu.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dinilai Terlalu Tinggi, Bappebti Kaji Ulang Pajak Kripto