Kabar Buruk Dari IMF Membuat IHSG Tergelincir
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada penutupan sesi I perdagangan kali ini, Rabu (04/01/23), di tengah ancaman resesi.
IHSG ditutup pada level 6.872,52 atau turun sebesar 0,24%. Terdapat 206 saham menguat, 299 saham mengalami koreksi dan 178 lainnya konsisten tidak berubah.
Berdasarkan data statistik RTI business, tercatat sebanyak 11 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 741 ribu kali serta nilai perdagangan mencapai Rp 5 triliun.
Kepala IMF Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang berat karena mesin utama pertumbuhan, yaitu AS, Eropa, dan China, semuanya mengalami aktivitas yang melemah.
"Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi," kata Kristalina Georgieva.
"Tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, UE dan China akan melambat", pungkasnya.
Lebih lanjut, Kristalina menjelaskan bahkan bagi negara-negara yang tidak mengalami resesi pun ratusan juta orang akan merasa seperti dalam resesi.
Ramalan IMF mengenai kondisi ekonomi global yang melambat membuat dana beralih ke aset yang lebih aman atau safe haven.
Investor sekarang menantikan kumpulan data minggu ini yang dapat memandu prospek pertumbuhan dan kebijakan moneter, termasuk data PMI manufaktur dari ekonomi utama, laporan pekerjaan bulanan utama AS, dan risalah Fed terbaru.
Sementara itu, Laju IHSG pada penutupan sesi I ditahan oleh beberapa saham yang menurun. Indah Kiatturun(-2,86%),diikuti oleh united tractors (-2,80%). Mayoritas bank buku IV berada di zona merah denganBankCentral Asia memimpin pelemahan sebesar(-0,58%).Dari sektor kesehatanMitraKeluarga Karyasehatturun(-2,3%).
(RCI/dhf)