
Guyur Pemegang Saham Hingga Rp 8 T, Transaksi BBRI Teraktif!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan pada perdagangan sesi I Rabu (4/1/2023).
Saham BBRI menjadi yang paling aktif berdasarkan nilai transaksinya pada perdagangan sesi I hari ini, yakni mencapai Rp 306 miliar. Namun, sahamnya malah melemah, yakni melemah 0,41% ke posisi harga Rp 4.830/unit.
Bahkan, BBRI menjadi salah satu saham yang memberatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga menyebabkan terkoreksi pada pagi hari ini, yakni mencapai 2,44 indeks poin.
Belum diketahui penyebab pasti koreksi BBRI, selain karena investor masih melepas salah satu saham big bank ini. Namun, koreksi BBRI terjadi menjelang pembagian dividen interim untuk tahun buku 2022.
Sebelumnya, Bank Rakyat Indonesia akan membagikan dividen interim tahun buku 2022. Nilainya pun cukup jumbo yakni mencapai Rp 8,63 triliun.
Dari total nilai tersebut, dividen interim maksimal Rp 4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah dan selebihnya sekitar Rp 4,04 triliun akan dibagikan kepada publik.
Adapun nilai per saham dividen bank pelat merah tersebut sebesar Rp 57. Pembagian dividen ini telah memperoleh persetujuan dari rapat direksi dan dewan komisaris.
Dari jadwal pembagian dividen interim BBRI kali ini, periode cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilaksanakan pada 9 Januari mendatang. Sedangkan periode cum dividen di pasar tunai akan diselenggarakan pada 11 Januari 2023.
Berikutnya untuk periode ex date dividen interim BBRI di pasar reguler dan pasar negosiasi akan digelar pada 10 Januari 2023, sedangkan ex date di pasar tunai akan terjadi pada 12 Januari.
Periode recording atau pencatatan dividen interim akan dilaksanakan pada 11 Januari 2023. Adapun untuk masa pembayaran dividen akan digelar pada 27 Januari 2023.
Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 633.450 lot transaksi saham BBRI hingga pukul 11:12 WIB. Dari order bid atau beli, terdapat 81.152 lot antrian di harga Rp 4.830/saham. Sedangkan di order offer atau jual, ada 90.328 lot antrian di harga Rp 4.840/saham.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)