Tahun Depan, Ini Momok Paling Menakutkan Buat IHSG

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 30/12/2022 10:40 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) bicara apa sentimen yang paling memengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memaparkan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ruang gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menurutnya, dampak kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral baik Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve maupun Bank Indonesia berpengaruh pada IHSG. Namun, yang berpengaruh besar terhadap IHSG adalah inflasi dalam negeri.


"Dampak dari kenaikan interest rate di AS dan Indonesia berdampak ke IHSG. Ketika Fedmenaikkan interest rate, bursa kita turun tapi naik lagi. Tapi yang paling besar impactnya adalah inflation," kata Iman dalam konferensi pers di gedung BEI Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Iman mengatakan, ketika Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadinya inflasi dalam negeri, IHSG langsung bergejolak. "Jadi sepanjang 2022 ini kan inflasi kita naik cukup signifikan, hampir 5 persen," ucapnya.

Tekanan inflasi Indonesia pada November 2022 melandai dari tingkat inflasi bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi November 2022 tercatat sebesar 5,42% (yoy), menurun dibanding inflasi bulan Oktober 2022 sebesar 5,71% (yoy).

Penurunan ini ditopang inflasi Volatile Food (VF) yang menurun karena extra effort pengendalian inflasi seluruh pihak di tengah inflasi Administered Prices (AP) yang masih tinggi. Sementara secara bulanan, pada November tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm).

"Pencapaian inflasi Indonesia masih tetap terkendali di tengah tren inflasi tinggi yang masih terjadi di berbagai negara. Seperti Uni Eropa saat ini inflasinya tercatat sebesar 10% (yoy) pada November 2022. Kemudian India dan US yang realisasi inflasinya masing-masing tercatat sebesar 6,77% (yoy) dan 7,7% (yoy)," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (1/12).


(rob/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran Vs Israel Membara, Kemana Dana Investor Kakap Lari?