Perusahaan Bimbel Masuk Bursa, Pertama Dalam Sejarah RI Nih!
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Lavender Bina Cendikia bakal menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan bakal menggunakan kode saham BMBL saat listing di awal Januari 2023.
Perusahaan bakal melepas sebanyak-banyaknya 280 juta saham baru. Sebagai pemanis, Lavender juga akan menebar 224r juta waran seri I.
Yang menarik, Lavender bergerak di industri yang belum pernah ada di daftar emiten BEI sebelumnya. Perusahaan bergerak di bidang pendidikan, khususnya bimbingan belajar (bimbel).
"Sebagai perusahaan yang pertama listing dari sektor Pendidikan Lavender menjadi semakin menarik dengan listing di papan akselerasi, dimana pergerakan saham di papan akselerasi ini begitu volatile dengan range yang lebar," kata Direktur Utama PT Lavender Bina Cendikia Tbk, Galih Pandekar, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/12/2022).
Galih berpandangan, dengan begitu masih banyak banyak kemungkinan dan opportunity yang bisa terjadi Lavender Bimbel dengan Program Berbeda dari yang Lainnya·
PT Lavender Bina Cendikia adalah perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan dengan spesifikasi bimbingan belajar dan konseling didirikan sejak tahun 2011. Dibentuk oleh 2 orang dosen UI dengan hanya 8 client dan sekarang berkembang mencapai 273 client sebelum semester awal 2022.
Dengan produk yang bervariasi dan terus bertambah, perseroan memiliki produk andalan yang berbeda dan tidak dimiliki oleh kompetitor lain, yaitu program Supercamp atau
karantina. Dimana program ini merupakan kontributor utama bagi perusahaan dalam meningkatkan revenue.
Perusahaan yang bergerak di bidang bimbingan belajar tidak banyak saat ini, sehingga persaingan tidak terlalu ketat. Lavender termasuk perusahaan yang sehat dari segi keuangan dan pendanaan. Dengan melakukan IPO, cash flow Lavender menjadi lancar, rasio hutang juga menjadi rendah dibawah 5%. Saat ini perusahaan masih belum ada pinjaman jangka panjang sehingga jika nanti perusahaan berencana melakukan ekspansi, maka banyak pilihan pendanaan yang bisa perusahaan lakukan.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor Pendidikan dengan oreientasi membantu client/siswa untuk mencapai tujuan utamanya nya untuk berhasil masuk ke perguruan tinggi favorit. Saat ini Lavender memiliki tingkat kelulusan mencapai rata-rata 86% dalam sepuluh tahun dan terus meningkat, tentu menjadi nilai tambah utama untuk perusahaan dan juga di mata client," kata Galih.
Lavender nanti dimasukan ke papan akselerasi bergabung dengan sekitar 23 perusahaan yang lain. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan untuk Lavender berdasarkan dengan valuasi DCF yaitu Rp200 per saham dengan WACC:15.7% mengindikasikan pertumbuhan P/E di 51x di bawah P/E sektor papan akselerasi di kisaran 66.x. Dengan begitu, harga IPO di Rp187-196 masih undervalued.
(RCI/dhf)