Pasca Libur Natal, Wall Street Bergerak Bak Roller Coaster

Putra, CNBC Indonesia
27 December 2022 22:52
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca libur merayakan Natal, perdagangan saham di Bursa New York kembali dibuka pada Selasa (27/12/2022). Saat pembukaan, indeks saham acuan Wall Street cenderung variatif.

S&P 500 dibuka datar pada hari Selasa saat hari perdagangan terakhir tahun 2022 dimulai. Investor mempertimbangkan apakah reli Sinterklas akan muncul dan mengangkat pasar yang terbebani oleh kekhawatiran resesi.

Dow Jones Industrial Average terakhir diperdagangkan 20 poin lebih tinggi, atau 0,05%. S&P 500 diperdagangkan datar, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,3%. Tercatat pada 10:50 waktu setempat, DJI masih menghijau 0,34% setelah sempat dibuka merah, S&P 500 masih terkoreksi tipis 0,02%, dan Nasdaq terkoreksi semakin parah 0,68%.

Saham terkait China naik sebelum pasar karena negara itu melonggarkan pembatasan Covid. Tesla merosot karena berita jeda produksi yang diperpanjang, sementara Southwest turun 4% karena maskapai membatalkan ribuan penerbangan.

Saham menuju kinerja tahunan terburuk sejak 2008. Pada bulan Desember, S&P 500 turun sekitar 5,8%, sementara Dow dan Nasdaq masing-masing turun sekitar 4% dan 8,5%. Ini adalah penurunan bulanan terbesar sejak September.

Setelah tahun yang brutal diliputi oleh ketakutan inflasi dan resesi, investor berharap untuk mengakhiri tahun 2022 dengan catatan positif. Jumat memulai periode reli Sinterklas, yang biasanya dianggap sebagai rentang perdagangan lima hari terakhir di tahun ini, serta dua hari perdagangan pertama di tahun baru.

Namun apabila berkaca secara historis, kinerja bulanan pasar saham AS memiliki pola yang mirip dengan bursa domestik.

Sejak berdiri hampir 1 abad silam, pergerakan indeks acuan saham AS terutama S&P 500 membentuk satu pola musiman.

Terhitung sejak 1928-2021, atau dalam kurun waktu 94 tahun terakhir, S&P 500 tercatat membukukan kinerja bulanan yang positif sebanyak 69x dan melemah 25x pada Desember.

Artinya secara probabilitas historis, S&P 500 memiliki peluang menguat sebesar 73%. Peluang kinerja bulanan yang positif di Desember merupakan yang paling tinggi jika dibanding bulan lainnya.

Pasar ditutup pada hari Senin untuk liburan Natal, tetapi dalam minggu perdagangan yang dipersingkat ini, investor mengharapkan volatilitas yang relatif tenang atau lebih lanjut karena volume perdagangan yang rendah.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Gak Bosan Bikin Jiper, Wall Street Rungkad

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular