
Jangan Lupa! Besok Jadwal Konversi Rights Issue BTN

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memasuki tahap perdagangan hak atawa rights. Terhitung mulai 28 Desember 2022 sampai 5 Januari 2023, investor sudah bisa mengkonversi right menjadi saham dengan mahar Rp 1.200 per saham.
Paling lambat besok pagi (28/12) sebelum market buka, BBTN-R sudah terdistribusi ke seluruh pemegang saham BBTN yang memiliki hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Investor cukup memasukkan order beli sejumlah porsi yang diinginkan, baik melalui aplikasi atau pun menghubungi sekuritas. Pastikan terus order beli sudah diproses oleh sekuritas.
Untuk exercise BBTN-R, investor harus memiliki saldo positif di T-0, atau di hari transaksi. Misalkan order exercise BBTN-R di tanggal 28 Desember, maka pada tanggal yang sama saldo akun investasinya harus punya dana yang cukup untuk melakukan pembelian. Tidak bisa menggunakan fasilitas margin atau limit trading yang biasanya disediakan sekuritas.
Setelah order beli sukses, BBTN-R otomatis akan hilang dari portofolio dan berganti menjadi saham baru. Jadi, total saham BBTN akan bertambah dan harga rata rata (stock value) pun ikut mengalami penyesuaian. Jika sebelum rights issue, investor punya saham BBTN di atas harga pelaksanaan, alias di atas Rp1.200, maka setelah menyerap right harga rata rata bakal menjadi lebih rendah.
Contohnya seperti ini. Investor A punya saham BBTN sebanyak 105.800 lembar di harga Rp 1.370. Artinya, total nilai investasi atau stock value sebanyak Rp 144,95 juta. Karena sahamnya terus dia miliki sampai cum date, ia mendapatkan 34.411 rights. Untuk mengonversi seluruh haknya itu, investor hanya perlu menyiapkan Rp 1.200 x 34.411 rights alias Rp 41,29 juta.
Setelah melakukan eksekusi rights, jumlah saham Heidi meningkat dari 105.800 saham menjadi 140.211 saham, karena ada tambahan 34.411 saham baru. Nilai investasinya (stock value) pun melonjak dari Rp 144,95 juta menjadi Rp 186,24 juta. Perubahan ini sudah memasukkan pembelian saham baru senilai Rp 41,29 juta.
Lalu, berapa harga rata-ratanya? Investor A tinggal membagi total pembelian saham BBTN dengan total lembar saham yang dia punya paska rights issue. Artinya, Rp 186,24 juta dibagi 140.211 lembar saham, alias Rp 1.328. Inilah kisaran harga rata rata saham BBTN yang Heidi miliki dengan asumsi mengeksekusi seluruh rights dan average price sebelumnya di Rp 1.370.
Mengacu ke harga teoritis BBTN Rp1.355, maka investasi Heidi per hari ini di saham BBTN sudah cuan (unrealized gain).Tetapi, jika dia tidak meng exercise rights, maka nilai investasinya tetap Rp1.370, alias di atas harga teoritis. Kocek Heidi makin bertambah tebal manakala harga saham BBTN terus menjauhi harga teoritisnya. Pada perdagangan hari ini (27/12), saham BBTN ditutup menguat 2,55% ke level Rp1.410, alias sudah cuan Rp210 per lembar dari harga exercise dan untung Rp60 dari harga teoritis.
Harga teoritis adalah pembentukan harga saham baru setelah melakukan rights issue. Harga teoritis muncul karena harga saham mengalami penyesuaian posisi setelah penerbitan sejumlah saham baru dengan harga pelaksanaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Anda ingin cuan seperti Heidi? Pertimbangkan exercise rights mulai besok hari. Ini adalah kesempatan langka untuk membeli saham baru BBTN di harga Rp1.200. Harga rights ini mencerminkan nilai buku (PBV) 0,5x, terbilang sangat murah dibandingkan PBV bank besar lainnya yang sudah di atas 2x- 5x PBV. Apabila BBTN mampu balik ke 1x PBV, harga wajarnya ada di Rp 2.030.
(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BTN Bakal Rights Issue Rp 4,13 T pada November