Joss, Dari Bisnis Ini Emiten Tommy Soeharto Cuan US$ 5,5 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan distribusi gas alam cari (liquefied natural gas/LNG) milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, PT GTS Internasional (GTSI) memproyeksikan pendapatan tahun ini yaitu sekitar USD 14 Juta dan untuk profit yaitu sekitar USD 5,5 juta.
Dandun Widodo, Direktur GTSI mengatakan faktor pendorong adalah seluruh kapal yang dimiliki oleh GTSI tahun ini adalah full utilisasi yaitu 100% disewa oleh pen-charter.
"Dengan kondisi yang baik pada tahun ini, perseroan mengalokasikan dan belanja modal sekitar USD 24 juta yang dialokasikan untuk rencana pembelian small size LNG carrier, dan sebagainya," ungkap Dandun dalam keterbukaan informasi, Selasa (27/12/2022).
Menurut dia, Rencana bisnis yang matang membuat GTSI menatap 2023 akan mencapai standar pembelian serta LNG ukuran kecil pembawa dan proyek konversi dari LNG carrier ke FSRU. Selanjutnya pada 2025 ditargetkan mengembangkan FSRU dan pada 2026 perseroan akan membeli pengangkut LNG ukuran kecil.
Setelah terjadi merger antara induk usahanya yaitu PT Humpuss Maritime Internasional (HUMI), dan PT Hateka Trans Internasional (HTI), pemegang saham utama GTSI beralih ke HUMI. Sehingga formasi pemegang saham GTSI menjadi PT HUMI 84,79%, Koperasi Karyawan Bhakti Samudera 0,03%, dan masyarakat 15,18%.
"Di bawah pemegang saham utama yaitu HUMI, perseroan menjadi lebih kuat, baik dari sisi finansial maupun operasional," tutupnya.
Untuk diketahui, pembelian smal size (LNG, size nya adalah 15.000 - 20.000 m3. Adapun LNG Carrier yang akan dikonversi ialah kapal kecil.
"Mengenai berapa kapasitas regasification tentu saja tergantung pada berapa regasifikasi yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk partner juga kita sedang mencari partner, tentu saja kita terbuka dan kita tidak sendiri, dan jika kurang tentu saja kita akan melakukan pinjaman dari Bank atau mungkin dengan melakukan right issue," ungkap Tammy Meidharma, Direktur Utama GTSI.
[Gambas:Video CNBC]
Chevron: Percepatan Transisi Ekonomi Hijau Picu Gelap Ekonomi
(tep/ayh)