Analisis Teknikal

Jangan Ketinggalan, IHSG Siap-Siap 'Party' Akhir Tahun

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 27/12/2022 13:06 WIB
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan reli awal pekan kemarin. IHSG menguat 0,85% di 6.893,71.

IHSG menguat di sepanjang perdagangan sesi I dan sempat tembus level psikologis 6.900 di sesi I dengan posisi tertingginya di 6.933,89.

Penguatan IHSG terdorong oleh kinerja mayoritas saham yang juga mengalami apresiasi. Statistik perdagangan mencatat ada 264 saham yang naik dan 228 saham mengalami pelemahan serta 201 saham stagnan.


Pergerakan IHSG juga mengekor mayoritas indeks Asia yang kompak berada di zona hijau. Indeks Shang Hai Composite memimpin apresiasi dengan penguatan 0,78%.

Meskipun transaksi masih cenderung sepi, tetapi ada peningkatan dari perdagangan kemarin. Nilai transaksi di sesi I mencapai Rp 4,8 triliun. Lebih baik dari sesi I kemarin yang hanya Rp 3,6 triliun.

Bagaimanapun juga masih banyak bursa saham global yang masih libur seiring dengan Hari Raya Natal.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks berhasil tembus batas atas BB di 6.892,74.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI berada di 69.06 hingga sesi I berakhir.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 bergerak menjauhi MA26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG berpotensi berbalik arah karena sudah menunjukkan posisi overbought dan tembus resisten d sesi I.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saat Perang Berkobar, Saham & Investasi Mana Yang Bisa Cuan?