125 Emiten Ngutang Lewat Bursa, Nilainya Fantastis

Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
Sabtu, 24/12/2022 08:15 WIB
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan jika total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 512 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 452,48 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 179 seri dengan nilai nominal Rp 5.181,55 triliun dan US$ 438,31 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp 3,07 triliun.

Sementara data perdagangan BEI selama periode 19 sampai dengan 23 Desember 2022 mayoritas ditutup mengalami perubahan. Rata-rata volume transaksi Bursa mengalami perubahan sebesar 36,63% menjadi 18,105 miliar saham dari 28,569 miliar saham pada penutupan pekan lalu.


Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 30,40% menjadi Rp 10,576 triliun dari Rp 15,194 triliun pada sepekan sebelumnya.

Perubahan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 11,84%, yaitu menjadi 916.894 transaksi selama sepekan dari 1.040.018 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Di sisi lain, peningkatan terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0,76% menjadi Rp 9.401,658 triliun dari Rp 9.330,781 triliun pada pekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 0,17% menjadi 6.800,673 dari level 6.812,193 pada pekan sebelumnya. Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 773,72 miliar dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 63,969 triliun.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saat Perang Berkobar, Saham & Investasi Mana Yang Bisa Cuan?