BI Rate Naik, IHSG Malah Kurang Gairah

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
22 December 2022 15:31
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia Jakarta - Mengakhiri perdagangan pada Kamis (22/12/22), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis setelah pengumuman suku bunga acuan BI Rate pada pukul 14.30 WIB.

Perdagangan sesi II hari ini, IHSG ditutup naik tipis 0,06% atau sebesar 4 poin ke level 6824.43. Sesi kedua kali ini, IHSG sempat ditahan di zona merah hingga akhirnya berhasil menembus teritori hijau.

Berdasarkan data statistik dari RTI Business, perdagangan mencatatkan volume saham ada sebanyak 19 miliar lembar diperjual-belikan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 941 ribu kali serta nilai perdagangan mencapai 8,3 triliun rupiah.

Terdapat 291 saham yang menguat, 236 saham mengalami koreksi serta 175 lainnya tidak bergerak.

Kali ini mayoritas indeks sektoral Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat dan menopang pergerakan IHSG. IDX real estate misalnya, yang memimpin dengan penguatan 1,43%, disusul IDX consumer cyclicals dan IDX industrials yang naik masing-masing 0,90% dan 0,46%. Selain itu indeks sektoral lain yang naik antara lain, sektor kesehatan, teknologi, finansial dan utilitas.

Pergerakan IHSG juga searah dengan mayoritas laju bursa acuan Asia. Nikkei 225 Index menguat 0,46% sementara Hang Seng Index meningkat 2,71% dan Strait Times Index naik 0,60%. Shanghai Composite Index di lain sisi, turun 0,46%.

Meski relative kecil, peningkatan IHSG di sesi II terjadi setelah pengumuman suku bunga acuan BI rate. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,50% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung 21-22 Desember 2022. Suku bunga acuan 5,50% adalah yang tertinggi sejak Agustus tahun 2019.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/12/2022) mengatakan bahwa Rapat Dewan Gubernur memutuskan menaikkan suku bunga BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin.

Sementara itu Deposit Facility sebesar 4,75%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6,25%.

Melihat pergerakan IHSG yang cenderung fluktuatif hari ini, IHSG masih berada di zona yang belum pasti di tengah banyaknya sentimen baik domestik maupun asing.

Equity Analyst Samuel Sekuritas, Farras Farhan dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 22/12/2022) mengatakan bahwa dalam rangka menunjang performa IHSG, harus memiliki fundamental yang kuat terutama dari sisi market dan investor.

"Untuk membuat kinerja IHSG lebih bertenaga, kita juga harus memiliki fundamental yang kuat terutama dari market apalagi dari investor namun dari yang kita perhatikan dari sekuritas sendiri, saat ini investor mulai memasang posisi yang berhati-hati terutama memasuki tahun depan karena bullish varied itu kemungkinan sudah peak pada tahun ini dan juga tahun lalu" ungkap Farras.


(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular