
Terungkap! Window Dressing Pudar Akibat Ulah Investor Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah harapan investor mengenai agenda window dressing yang selalu mencatatkan kinerja hijau pasar saham setiap akhir tahun, IHSG justru berkali-kali terperosok dan mencatatkan kinerja yang kurang diharapkan investor sejak awal Desember.
Bahkan jika dihitung sejak awal Desember, IHSG telah turun 2,8% dari level 7.020 ke level 6.820 poin. Penurunan yang menghambat laju window dressing ini tentunya tak lepas dari aksi taking profit pelaku pasar atau investor asing.
Investor asing diam-diam mendulang cuan jumbo dari saham-saham bluechip yang telah diakumulasi bulan-bulan sebelumnya. Sudah menjadi tipikal saham bluechip memiliki bobot yang besar terhadap indeks. Sehingga, jika saham ini cenderung tertekan, langkah IHSG semakin berat.
Berikut saham-saham bluechip dengan nilai net sell tertinggi per Rabu (21/12/2022).
- Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Pada perdagangan hari Rabu kemarin (21/12/2022). BBNI menjadi sasaran investor asing untuk merealisasikan keuntungannya secara bertahap. Nilai net sell BBNI sebesar Rp 73,4 miliardi seluruh pasar. Namun, sejak awal tahun, asing masih mencatat net buy Rp 7,78 triliun di seluruh pasar. Wajar saja jika investor asing mulai taking profit saham BBNI mengingat harganya telah naik 38,51% sepanjang tahun ini.
- Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Selanjutnya yang masuk daftar lego jumbo asing masih dari indutri perbankan yaitu BBRI dengan net sell Rp 43,8 miliar dalam sehari kemarin. Namun, sejak awal tahun, net buy investor asing sebesar Rp 6,74 triliun, dengan performa kenaikan BBRI yang tercatat melonjak 18,98% sepanjang tahun ini.
- Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Tak ketinggalam, BMRI yang mencatat net sell Rp 40,5 miliar kemarin. Yang sama juga dengan saham perbankan big cap lainnya asing masih mencatatkan net buy Rp 9,10 triliun jika dikalkulasikan sepanjang tahun ini. Saham BMRI pun mencatatkan performa apik sejak awal tahun ini dengan kenaikan 42,35%.
- Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Selanjutnya emiten milik Keluarga Hartono yang masuk daftar lego asing untuk mendulang cuan, asing pun menjual bersih BBCA mencapai Rp 43,15 miliar kemarin. Perlu diketahui, saham BBCA sudaj melonjak 18,84% sepanjang tahun ini. Disisi lain, asing masih mencatat net buy sebesar Rp 5,01 triliun sejak awal tahun.
- Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Tak hanya saham perbankan yang menjadi sasaran cuan asing, emiten produsen batu bara ADRO pun di jual bersih asing mencapai Rp 41,5 miliar di seluruh pasar pada perdagangan sehari kemarin, hal yang wajar sekali bagi sekelas emiten sektor energi yang sepanjang tahun sahamnya telah melonjak 74,22%. Sekalipun sejauh ini asing masih mencatatkan net buy nya senilai Rp 2,96 triliun di seluruh pasar jika dihitung secaya year-to-date.
Kelima saham tersebut juga menjadi pemberat IHSG jika dilihat dari aktivitas transaksi investor asing. Ini tercermin dari nilai net sell kelimanya sebagai berikut.
- BBNI Rp 136,4 miliar
- BBRI Rp 98,84 miliar
- BMRI Rp 31,70 miliar
- BBCA Rp 413,37 miliar
- ADRO Rp 174,6 miliar
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menanti Kedatangan 'Sang Juru Selamat' IHSG, Bakal Mampir?