
IHSG Ngegas Kenceng, Udah Saatnya Panen Cuan Akhir Tahun?

Jakarta CNBC Indonesia - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (21/12) ditutup menguat signifikan. Beberapa katalis positif menjadi faktor penguatan IHSG.
IHSG ditutup menyentuh zona psikologis 6800 tepatnya di level 6.820,66 atau naik sebesar 0,77%. Diakhir perdagangan hari ini, IHSG mampu bergerak di teritorial positif pada sesi II perdagangan.
Berdasarkan data statistik RTI business, tercatat sebanyak 18 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 947 ribu kali serta nilai perdagangan mencapai 10 triliun rupiah serta kapitalisasi pasar mencapai 9444 triliun.
Terdapat 253 saham menguat, 278 saham mengalami koreksi dan 172 lainnya konsisten tidak berubah.
Salah satu pendorong kenaikan IHSG penutupan perdagangan sesi II adalah menguatnya tujuh indeks sektoral. Berdasarkan data ringkasan sektor via Refinitiv, sektor energi menyokong IHSG paling besar dengan kenaikan tajam 5,38%. Sektor lain yang turut menguat yaitu sektor teknologi 0,66%, sektor barang pokok 0,60%, industri 0,48%, dan finansial naik 0,15%.
Dari sektor energi, PT Bayan Resources Tbk, masih menopang IHSG sejak awal perdagangan hari ini. Saham emiten batubara milik orang terkaya RI versi Forbes, Low Tuck Kwong ini meroket sebesar 12,12% menjadi Rp.18.275/saham. Disisi yang sama saham PT Garda Tujuh Buana Tbk mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 10% melanjutkan tren penguatan selama tiga hari beruntun. Berikutnya ada saham PT Borneo Olah Sarana Tbk yang naik 1,33% di akhir sesi II.
Sementara dari saham emiten teknologi, kinerja laju saham berikut mengalami peningkatan. Saham dengan kode NINE melonjak 9,09%. Saham MTDL menguat 3,77%, sedangkan WIRG dan LUCK naik masing-masing sebesar 2,44% dan 2,31%
Beralih ke sektor industri, di deretan top movers PT Garuda Indofood (GOOD) memimpin dengan kenaikan 1,65%. Padahal GOOD sempat mengalami arb berjilid pada dua hari perdagangan sebelumnya, namun GOOD berbalik arah setelah Hormel International Food Corporation (Hormel) resmi masuk dan menjadi pemegang saham emiten konsumen PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD).
Menguatnya saham GOOD disusul PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang naik 1,32%. PT Mayora Indah dan PT H.M Sampoerna Tbk juga naik masing-masing 0,63% dan 0,53%.
Pergerakan IHSG hari ini sejalan dengan laju bursa acuan Amerika Serikat yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Dalam perdagangan reguler pada hari Selasa, Dow naik 0,28%, S&P 500 naik 0,1% dan Nasdaq Composite naik tipis 0,01%, dengan saham AS menembus penurunan empat hari berturut-turut. Kenaikan tersebut terjadi bahkan setelah imbal hasil Treasury melonjak setelah Bank of Japan meningkatkan batas atas untuk imbal hasil JGB 10-tahun dan memperbesar momentum pengetatan moneter yang agresif untuk bank-bank sentral utama.
Dilain sisi Pasar ekuitas Asia beragam pada hari Rabu. Hang Seng Index (Hong Kong) dan Strait Times Index (Singapura) terpantau menguat masing-masing 0,34% dan 0,03%.
Nikkei 225 Index (Tokyo) jatuh 0,68% memperpanjang penurunan yang dipicu oleh langkah hawkish Bank of Japan yang mengejutkan, sementara investor terus menilai prospek inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan. Saham di Korea Selatan, Hong Kong dan Cina daratan berfluktuasi di tengah kurangnya katalis penggerak pasar, sementara saham Australia naik karena harga komoditas yang lebih kuat.
(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat