Rights Issue Dimulai, Ada Pihak yang Nego Saham BRIS Rp 1,5 T

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 20/12/2022 08:05 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada akhir tahun ini. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,99 miliar saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham.

Mengutip prospektus perseroan, mulai efektif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia 19 Desember - 23 Desember 2022. Dengan harga pelaksanaa tersebut, perseroan akan mendapatkan dana segar senilai Rp 4,99 triliun.

Dalam aksi korporasi ini, nantinya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 50,83% atau 20,9 miliar lembar saham BRIS dikabarkan akan melaksanakan seluruh hak HMETD miliknya.


Manajemen bank Mandiri menyebut, perseroan akan melaksanakan seluruh HMETD yang berjumlah 2,54 miliar lembar HMETD dalam PMHMETD I.

Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan menyerap sebagian dari hak HMETD yang diberikan yakni sebesar 500 juta lembar HMETD dari total 1,24 miliar HMETD. Sementara sisa HMETD yang tidak diserap oleh BBNI akan dialihkan kepada PT CIMB Niaga Sekuritas (CIMBS).

Kemarin, tepat dimulainya rights issue BRIS, ada pihak yang melakukan transaksi di pasar negosiasi.

Mengutip data D'Origin, terjadi transaksi crossing atau tutup sendiri saham BRIS di harga Rp 1.100 dengan nilai Rp 1,59 triliun pada perdagangan kemarin. Transaksi crossing tersebut terjadi di bawah harga pasar, karena di pasar reguler saham BRIS ditutup anjlok 6,67% ke level Rp 1.120 per saham.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luncurkan BEWIZE, BSI Bidik Pertumbuhan Nasabah Korporat 50%