IHSG Turunnya 0,4%, Tapi Naiknya Tipis 0,13%

Muhammad Awar, CNBC Indonesia
19 December 2022 09:26
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung stagnan. Pada pembukaan hari ini, Senin (19/12/2022), indeks hanya turun 2 poin ke level 6.810,75 dari penutupan akhir lalu di 6.812,19.

Indeks sejatinya sempat naik beberapa menit setelah pembukaan. Bahkan, indeks sempat menyentuh level tertinggi harian di 6.826,81.

Namun, itu tak bertahan lama. Pukul 09.03 IHSG melemah 0,48%. Hingga pukul 9.20, IHSG kembali berbalik arah dengan menguat tipis 0,13% ke level 6.817.

Tercatat sebanyak 1,1 miliar saham yang telah diperdagangkan diawal sesi I hari ini dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 60 ribu kali dan nilai perdagangan sekitar 517 miliar rupiah.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 174 saham mengalami koreksi, 170 saham menguat dan 207 lainnya medatar.

Dari luar negeri, Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan akan mengalami resesi di kuartal I-2023 yang tentunya tinggal menghitung hari.

Median hasil survei dari Reuters menunjukkan kemungkinan resesi terjadi di zona euro sebesar 78%, naik dari survei Oktober lalu sebesar 70%.

Sementara itu ekonom Bank of America memprediksi Negeri Paman Sam akan mengalami resesi di juga di kuartal I-2023, saat PDB-nya mengalami kontraksi 0,4%.

"Kabar buruknya di 2023, proses pengetatan moneter akan menunjukkan dampaknya ke ekonomi," kata ekonom Bank of America, Savita Subramanian, sebagaimana dilansir Business Insider, akhir November lalu.

Sementara itu investor ternama, Michael Burry, memprediksi Amerika Serikat akan mengalami resesi selama beberapa tahun.

Resesi di Amerika Serikat dapat mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, sehingga perubahan ekonomi di negara tersebut dapat mempengaruhi pasar finansial di negara lain, termasuk Indonesia.

Jika terjadi resesi di Amerika Serikat, maka akan terdapat kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi di masa depan, yang dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi di pasar finansial. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan harga saham di bursa efek, sehingga dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Sementara itu, harga minyak global yang naik juga dapat mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia.

Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan awal pekan hari ini di tengah kekhawatiran resesi global tahun depan.

Pada perdagangan Senin (19/12/2022) harga minyak Brent tercatat US$79,66 per barel, naik 0,8% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 0,9% ke US$74,94 per barel.

Minyak mentah dunia memulai pekan ini dengan kenaikan jelang pergantian tahun 2023 yang diperkirakan akan terjadi resesi global.

Sejatinya resesi adalah musuh bagi minyak sebab permintaan sangat tergantung dengan aktivitas bisnis, juga pergerakan masyarakat. Saat resesi terjadi, semua itu akan mengalami penurunan.

Harga minyak merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara, terutama bagi negara yang banyak mengimpor minyak seperti Indonesia.

Jika harga minyak global naik, maka akan terjadi peningkatan biaya produksi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan minyak sebagai bahan baku. Hal ini dapat mengurangi keuntungan perusahaan dan mempengaruhi prospek ekonomi di masa depan. Kondisi tersebut dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi di pasar saham, sehingga dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular