Analisis Teknikal

Balik Arah, Awas IHSG Lanjut Melemah di Sesi 2!

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 December 2022 12:39
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuasa menahan gempuran dan berakhir di zona merah di sesi I perdagangan Rabu (14/12/2022).

IHSG drop 0,39% dan ditutup di 6.783,56 meski sempat menguat di awal perdagangan. IHSG sempat tembus posisi tertinggi di 6.854,1.

Mayoritas saham mengalami pelemahan. Hingga sesi I berakhir, sebanyak 299 saham drop, 201 saham menguat dan 184 saham stagnan.

IHSG justru tertekan saat mayoritas indeks Asia kompak naik. Indeks Hang Seng mengalami penguatan 0,79% dan memimpin apresiasi.

Inflasi di AS yang naik 7,1% year-on-year di bulan November 2022 dan lebih rendah dari perkiraan sehingga membuat indeks acuan Wall Street menguat 1%.

Setelah melemah di sesi I, simak ulasan teknikal di bawah ini untuk melihat arah pergerakan di sesi II.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks sempat menyentuh batas atas BB terdekat di 6.843.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

idrGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun 48,64.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 masih berada di MA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, peluang koreksi lanjutan IHSG masih terbuka dengan support terdekat di 6.751.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular