Siap-siap! IPO Tahun Ini Bisa yang Tertinggi Sepanjang Masa

Dityasa Hanin Forddanta, CNBC Indonesia
Rabu, 14/12/2022 06:55 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi pipeline pencatatan saham dan tidak menutup kemungkinan pecah rekor. 

Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, hingga 9 Desember 2022, ada 58 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Jumlah dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 32,7 triliun.

"Sebagai informasi, saat ini terdapat 1 perusahaan yang sedang melakukan proses penawaran umum di sistem e-IPO, yaitu PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) dan sesuai jadwal akan dicatatkan tanggal 15 Desember 2022," jelas Nyoman, dikutip Selasa (13/12/2022).


Jika saham VTNY tercatat di BEI, maka total saham yang tercatat di BEI tahun ini berjumlah 59 saham. Aktivitas ini meningkat 9% dibanding yahun lalu yang sebesar 54 saham.

"Aktivitas itu juga lebih tinggi dibanding rekor all time high BEI pada 2018 yang berjumlah 57 saham," kata Nyoman.

Jumlah pencatatan atau listing dipastikan bertambah. Sebab, BEI sendiri hingga 9 Desember sudah memiliki 42 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Berikut rincian sektornya.

• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials
• 2 Perusahaan dari sektor Industrials
• 4 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic
• 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
• 7 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
• 6 Perusahaan dari sektor Technology
• 3 Perusahaan dari sektor Healthcare
• 5 Perusahaan dari sektor Energy
• 2 Perusahaan dari sektor Financials
• 6 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
• 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures

Berdasarkan data di atas, perusahaan pada sektor Consumer Cyclicals, Technology, Energy, Properties & Real Estate paling banyak pada pipeline pencatatan saham, sedangkan sisanya tersebar pada sektor lainnya.

"Dengan mempertimbangkan waktu sampai akhir tahun 2022 sudah semakin pendek, kemungkinan terjadi perubahan jadwal pencatatan yang sebelumnya direncanakan tahun 2022 menjadi tahun 2023," terang Nyoman.


(dhf/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Lanjut Menghijau, Tembus Level 7.100-an