Tangkap Semua Potensi, Bayan Bukukan Kinerja Fantastis

Market - CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
13 December 2022 10:35
Sederet Kontribusi Sosial & Ekonomi yang Telah Dilakukan BYAN Foto: Infografis/ Sederet Kontribusi Sosial & Ekonomi yang Telah Dilakukan BYAN/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia yang haus akan energi pasca pembukaan ekonomi yang lebih luas setelah dilumpuhkan pandemi, membuat bisnis batu bara RI menjadi sektor paling menguntungkan tahun ini. Krisis di Eropa timur ikut mengerek harga komoditas tersebut menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

Dalam lanskap usaha batu bara yang ramai oleh banyak pemain, besar ataupun kecil, satu perusahaan keluar menjadi pemenang defacto. Disuguhi karpet merah, Bayan Resources (BYAN) menjadi perusahaan batu bara terbaik yang mampu menangkap semua potensi yang tersedia, hal ini terlihat di seluruh metrik mulai dari produksi, kinerja keuangan hingga harga saham yang melompat tinggi.

BYAN saat ini menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di Bursa RI, hanya kalah dari tiga raksasa perbankan RI. Harga sahamnya melejit ratusan persen, dengan nilai nominal pembelian satu lot saham sempat nyaris menyentuh Rp 10 juta, sebelum akhirnya perusahaan sukses melakukan pemecahan saham yang juga diikuti oleh antusiasme investor.

Hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, BYAN mencatatkan rekor total pendapatan US$ 3,35 miliar atau setara dengan Rp 51,93 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$). Pendapatan tersebut naik 91,42% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan juga mencatat rekor laba bersih hingga akhir kuartal ketiga senilai US$ 1,63 miliar (Rp 25,26 miliar) atau naik 150% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih Bayan hanya 14,50% lebih sedikit dari yang dicatatkan oleh kompetitor utamanya, Adaro Energy Indonesia (ADRO) senilai US$ 1,90 miliar (Rp 29,45 triliun), meskipun pendapatan ADRO 77% lebih tinggi dari BYAN. Artinya perusahaan mampu menjaga efektivitas dan efisiensi operasional sehingga mampu mencatatkan angka Net Profit Margin (NPM) yang jauh lebih baik dari salah satu kompetitor utamanya tersebut.

Produksi batu bara perusahaan juga meningkat tipis menjadi 27,8 juta ton dalam sembilan bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 27,3 juta ton. Bayan sendiri tercatat sebagai perusahaan batu bara dengan angka produksi dan penjualan terbesar keempat di Indonesia.

Meski hanya naik tipis, melonjaknya harga batu bara global menjadi pengerek utama rekor kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, Bayan juga diuntungkan karena mengoperasikan tambang batu bara dengan cadangan besar yang nisbah pengupasannya (stripping ratio) tetap rendah sepanjang umur tambang.

Nisbah pengupasan yang merupakan rasio antara tanah penutup (waste/overburden) dan batu bara, akan berpengaruh pada biaya produksi dan operasional perusahaan. Semakin kecil angkanya, semakin kecil pula potensi biaya produksi yang ditimbulkan, begitu juga sebaliknya.

Situs penambangan Tabang yang dioperasikan perusahaan tercatat sebagai salah satu lahan penambangan dengan angka SR paling kecil sepanjang umur tambang. Pada saat bersamaan perusahaan juga memiliki cadangan yang signifikan di kawasan tersebut, mencapai 1,69 miliar ton atau naik 18% berdasarkan laporan JORC terbaru.

Bayan juga konsisten menaati aturan pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri (DMO). Pada kuartal ketiga tahun ini 25% penjualan batu bara perusahaan diserap di dalam negeri, 38% untuk pasar Asia Tenggara, 17% untuk kawasan Asia selatan dan 20% sisanya dijual ke wilayah Asia Timur dan Utara. Secara spesifik, tiga negara dengan tujuan ekspor terbesar masing-masing adalah Filipina, Korea Selatan dan India.

Perusahaan juga tercatat sebagai satu-satunya emiten batu bara utama yang tidak memiliki utang pinjaman. Perusahaan terakhir kali menerbitkan obligasi pada tahun 2020 untuk mengamankan likuiditas dan telah membayar lunas pada kuartal keempat tahun lalu. Perusahaan juga telah mencatatkan net cash sejak kuartal pertama tahun lalu dan terus berlanjut hingga tahun ini.

Kinerja fantastis tersebut pada akhirnya membuat antusiasme investor meledak untuk mengoleksi saham perusahaan. Harga saham BYAN naik 442% tahun ini dengan kapitalisasi Rp 487,50 triliun per tanggal 6 Desember 2022. Sebelumnya BYAN memulai awal tahun dengan kapitalisasi pasar Rp 89,91 triliun dan kini bertransformasi menjadi salah satu perusahaan publik paling berharga di Indonesia.

Terakhir, perusahaan juga perlahan mulai mendiversifikasikan bisnisnya menjadi lebih hijau dan ramah lingkungan. Dalam upayanya untuk terus menjadi perusahaan energi global yang mematuhi kaidah Environmental, Social, and Governance (ESG), perusahaan juga turut memberikan kontribusi sosial dan ekonomi baik itu di tingkat regional maupun nasional. Bayan juga berkomitmen mendukung program yang menerapkan konsep green mining demi operasional pertambangan yang pro lingkungan.

Atas kinerja tersebut, PT Bayan Resources Tbk layak dinobatkan sebagai "Best Coal Company" dalam ajang CNBC Indonesia Awards 2022.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pasca Pandemi, Sunarso Bawa BRI Semakin Cemerlang


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading