Bos GOTO Buka-bukaan dari PHK Hingga Kondisi Kini Perusahaan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah menjadi perhatian pasar. Maklum saja, isu dari soal pemutusan hubungan karyawan (PHK) hingga kejatuhan harga saham tengah menyambangi perusahaan ini.
Melissa Siska Juminto, Direktur GOTO mengatakan, itu merupakan keputusan sulit. Namun, keputusan ini perlu dilakukan demi kondisi keuangan yang lebih sehat.
"Beberapa waktu lalu dengan berat hati kami melakukan perampingan jumlah karyawan pada 1.300 orang atau 12 persen dari jumlah karyawan Grup GoTo," ujar Melissa.
"Keputusan ini merupakan langkah yang sangat sulit namun perlu dilakukan untuk mendorong kinerja bisnis yang semakin sehat," sambungnya.
Melissa menyebut perusahaan berkode saham GOTO ini sedang berupaya mengurangi biaya operasional.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2022, beban gaji & imbalan karyawan GOTO mencapai Rp 11,29 triliun, naik 103,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 4,72 triliun.
Selain naik signifikan, beban tersebut juga lebih besar dibanding pendapatan bersih GOTO yang sebesar Rp 7,97 triliun.
ARB Berjilid
Pada kesempatan yang sama, Direktur GOTO Hans Patuwo juga mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan harga saham GOTO belakangan ini. Menurutnya, ada tiga faktor utama.
""Ketidakpastian makro ekonomi, kondisi pasar dan kompetisi," ujar Direktur GOTO Hans Patuwo saat paparan publik insidentil, Kamis (8/12/2022).
Ia menambahkan, sudah dua tahun lebih dunia bisnis terganggu oleh Covid-19. Kini, situasi makin buruk karena ketidakpastian geopolitik dan kondisi ekonomi global.
"Belum bisa dipastikan kapan situasi ini berlalu. (GOTO) seperti perusahaan pada umumnya, kami tidak kebal, tapi kami komitmen untuk tumbuh berkelanjutan," terangnya.
Saham GOTO kembali mentok alias autoreject batas bawah (ARB) Dari pergerakan sahamnya, GOTO sudah 'mandek' sejak pembukaan perdagangan hari ini, di mana saham GOTO ambles 6,54% ke posisi harga Rp 100/saham.
Dari orderbook, hanya menyisakan posisi order jual atau offer di harga Rp 100/saham. Adapun di harga tersebut, masih banyak antrian yang ingin menjual saham GOTO, yakni sebanyak 103,27 juta lot. Sementara untuk total lot yang ditransaksikan di saham GOTO pada awal perdagangan sesi I hari ini sudah mencapai 1,87 juta lot.
Hingga hari ini, tercatat sudah sembilan hari saham GOTO menyentuh ARB. Amblesnya saham GOTO sejatinya sudah terjadi sejak 21 November lalu dan tak kunjung rebound. Saham GOTO pun terus mencetak all time low (ATL).
Perpanjang Napas
Direktur GOTO Jacky Co mengatakan, pihaknya sudah memiliki sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan. Strategi paling utama adalah, dengan fokus pada bisnis inti.
Ada lima bisnis utama GOTO saat ini, yakni GopayCoins, GotoPlus, GopayLater Cicil, Gofood Hemat, dan GoTransit.
"Kami akan lanjutkan disipilin untuk kurangi beban. Kami juga mempertimbangkan divestasi aset non-inti, dan tidak investasi yang tidak percepat profit," terang Jacky.
Langkah untuk fokus pada bisnis utama tersebut dilakukan supaya kondisi keuangan tetap terjaga. Terlebih, GOTO tengah berambisi untuk mempercepat keuntungan.
Mengingatkan saja, GOTO mencatat kerugian Rp 20,32 triliun pada kuartal III tahun ini. Angka tersebut naik 76% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
[Gambas:Video CNBC]
Saham ARB Berturut-turut, GOTO Public Expose Insidentil Besok
(RCI/dhf)