Duh! Bank Asing Ini Bawa Kabar Buruk Soal Rupiah di 2023

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
06 December 2022 08:20
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - United Overseas Bank atau UOB yang merupakan bank asal Singapura membagikan proyeksi terkait dengan rupiah beberapa waktu lalu.

UOB memproyeksikan posisi nilai tukar rupiah di tahun depan masih akan melemah, bahkan diperkirakan hingga mencapai di atas Rp 16.000/US$ di tahun depan.

"Ekspektasi kami tentang rupiah terhadap dolar AS yang lebih tinggi di masa mendatang, dengan prakiraan tidak berubah di Rp 15.900/US$ pada kuartal I-2023, kemudian berlanjut hingga Rp 16.000/US$ pada kuartal II-2023, serta Rp 16.000/US$ pada kuartal III-2023, dan Rp 16.200/US$ pada kuartal IV-2023," jelas UOB dalam laporannya, UOB Quarterly Global Outlook Q1 2023, dikutip Selasa (6/12/2022).

Nilai tukar rupiah akhirnya bangkit dari keterpurukan dalam beberapa hari terakhir. Dolar Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya Rp 15.740 pada 29 November 2022, kini menjadi Rp 15.380 pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022).

Pergerakan rupiah tak terlepas dari gangguan eksternal, menurut UOB.

"Resesi ekonomi di negara maju dan kekhawatiran perlambatan China mulai meningkat lagi, IDR masih akan rentan terhadap penurunan lebih lanjut," jelas UOB.

Selain itu, UOB melihat permintaan safe haven juga dapat membatasi penurunan dolar AS karena kekhawatiran resesi global menjadi fokus yang lebih besar di tahun 2023.

Bank UOB menjelaskan, kenaikan suku bunga Bank Sentral AS 75 bps berturut-turut, membuat dolar AS mengalami penguatan hingga 20% di sepanjang tahun ini.

Indeks Dolar AS (DXY) bahkan menyentuh 114,78 mencapai level tertinggi dalam dua dekade. Saat ini jelas, bahwa pendorong kenaikan dolar AS karena adanya kenaikan imbal hasil surat berharga negara di AS yang tiada henti.

"Jadi, jika inflasi AS mulai mereda dan menekan stabilitas keuangan, The Fed dapat melanjutkan untuk menurunkan suku bunga menjadi 50 bps pada bulan Desember diikuti dengan kenaikan 25 bps pada kuartal I-2023," ungkap UOB.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyebab Cadangan Devisa RI US$155,7 M: Utang Sampai Devisa Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular