Analisis Teknikal

Masih Sideways Tunggu Window Dressing, Kabar IHSG Piye?

Putra, CNBC Indonesia
06 December 2022 06:25
Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021.  (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib buruk masih menimpa pasar saham domestik di awal pekan ini, Senin (5/12/2022).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup dengan pelemahan 0,46% di 6.987,33 kemarin. Dalam 3 hari terakhir, IHSG selalu ditutup melemah.

IHSG dibuka di 7.019,64 dan sempat menyentuh posisi tertingginya di 7.053,90 pada sesi I perdagangan. Namun apa daya, IHSG harus berbalik arah dan semakin tertekan di sesi II.

Bahkan posisi penutupan merupakan posisi terendah sepanjang perdagangan kemarin. IHSG kembali 'dibanting' di menit-menit terakhir jelang penutupan.

Mayoritas saham pun mengalami koreksi. Statistik perdagangan mencatat ada 375 saham yang melemah, 160 saham menguat dan 165 saham stagnan.

Investor asing juga membukukan aksi jual bersih yang jumbo. Di pasar reguler asing net sell Rp 1,49 triliun kemarin.

Dengan kinerja yang kurang baik di awal pekan, akankah Dewi Fortuna berpihak pada IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks bergerak turun mendekati batas bawah BB 6.975.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun ke 44,73 dari sebelumnya di 47,80.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 tampak mulai bergerak di bawah garis MA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, tampaknya peluang IHSG terkoreksi masih terbuka. Waspadai jika IHSG tembus ke bawah 6.975, maka ada peluang IHSG menguji level psikologis 6.900.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular