Erick Ungkap PGE Bakal Gaet Mitra Strategis Sebelum IPO

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
05 December 2022 16:42
Menteri BUMN Erick Thohir rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy Pertamina, akan menggaet mitra strategis terlebih dahulu, sebelum melantai di bursa saham Indonesia.

Erick mengatakan, ini merupakan bagian dari aksi korporasi Pertamina di tahun depan. Bila PGE telah menggaet mitra strategis, maka diharapkan perusahaan bisa mengembangkan kinerjanya terlebih dahulu.

Lalu, setahun setelahnya kemungkinan baru akan dilakukan penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering/ IPO).

"Ya itu menjadi bagian aksi korporasi. Ya itu bisa misalnya Geothermal (PGE) diinvest oleh strategic partner supaya bisa dikembangkan, baru setahun kemudian IPO," ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (05/12/2022).

Namun demikian, pihaknya juga terbuka bila kedua aksi korporasi ini dilakukan secara bersamaan.

"Atau bisa juga bersamaan. Itu mekanismenya," ucapnya.

Berdasarkan sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana aksi korporasi PGE ini, salah satu calon investor strategis yang akan digaet PGE ini berasal dari perusahaan Uni Emirat Arab (UEA).

Dia menyebut, salah satu perusahaan UEA tertarik untuk berbisnis di sektor pengembangan panas bumi Indonesia melalui menjadi mitra strategis PT Pertamina Geothermal Energy.

"Mereka tertarik untuk berbisnis panas bumi di Indonesia dan ingin masuk melalui mitra strategis IPO PGE nanti," ucap sumber CNBC Indonesia, dikutip Rabu (09/11/2022).

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Kementerian mendorong agar PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), bagian dari Subholding Pertamina New & Renewable Energy (NRE), dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, untuk melantai di bursa saham pada tahun depan.

"Jadi, salah satu anak perusahaan yang kita harapkan bisa sikembangkan ke depannya melalui pasar modal adalah melalui PGE, sebuah perusahaan basis EBT (Energi Baru Terbarukan). Kemudian, yang sedang kita review dan lihat saat ini adalah Pertamina Hulu Energi," ungkapnya dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (05/12/2022).

Kementerian BUMN sempat menargetkan IPO PGE bisa dilakukan pada 2022 ini. Namun hingga kini masih belum terealisasi.

Pahala sebelumnya mengungkapkan pihaknya berharap, dalam proses IPO ini PGE bisa mendapatkan 20% - 25% dari total saham outstanding.

Menurutnya, PGE akan menjadi emiten pertama yang memiliki bisnis di pembangkit listrik panas bumi. Nilai penawaran IPO saham PGE diperkirakan lebih dari nilai emisi IPO PalmCo, yang di gadang-gadang mencapai Rp 10 triliun. Namun, Pahala masih enggan menyebutkan nilai emisi IPO PGE.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular