Rupiah Balik Disikat Dolar AS, Ada Apa?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 05/12/2022 15:20 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berbalik melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Senin (5/12/2022). Padahal di awal sesi mampu menguat tajam. Dengan demikian, rupiah mengakhiri penguatan dalam 3 hari beruntun.

Melansir data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 15.465/US$, melemah 0,26% di pasar spot. Sebelumnya dalam 3 hari tercatat rupiah melesat nyaris 2%, sehingga wajar akan ada koreksi teknikal yang membuatnya melemah.

Selain itu, pelaku pasar mulai melihat akhir suku bunga bunga bank sentral AS (The Fed). Ketua The Fed, Jerome Powell, sudah menyatakan laju kenaikan suku bunga bisa dikendurkan bulan ini.


Artinya suku bunga mungkin akan dinaikkan 50 basis poin menjadi 4,25% - 4,5%, tidak lagi 75 basis poin.

Meski demikian The Fed masih akan terus menaikkan suku bunga hingga awal tahun depan. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, suku bunga The Fed diperkirakan berada di kisaran 5% - 5,25% pada Mei 2023.

Artinya masih akan sangat tinggi, menyamai tahun 2007.

Sementara itu, kabar baik datang dari dalam negeri. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), sepanjang bulan November, investor asing melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder senilai Rp 23 triliun. Porsi kepemilikan asing pun meningkat menjadi Rp 736,93 triliun.

Inflow tersebut menjadi yang terbesar di tahun ini. Tercatat sejak awal tahun, inflow hanya terjadi pada Februari dan Agustus saja.

Tidak hanya di pasar sekunder, lelang obligasi yang dilakukan pemerintah juga kembali diminati investor asing.

Jumlah penawaran dari investor asing pada lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (23/11/2022) kemarin mencapai Rp 6,4 triliun. Jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat dibandingkan lelang sebelumnya yang tercatat Rp 3,62 triliun, dan naik tiga kali lipat dibandingkan pada lelang sebulan sebelumnya yakni 27September 2022 (Rp 1,7 triliun).

Ketika investor asing mulai masuk lagi ke dalam negeri, maka rupiah tentunya semakin bertenaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS