Gagal Pertahankan Penguatan, IHSG Balik Jeblok di Sesi 2?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan penguatan pada perdagangan sesi 1 Senin (5/12/2022). Hal ini menunjukkan IHSG masih sulit menguat sejak pertengahan Oktober lalu.
Berdasarkan data statistik RTI business, tercatat sebanyak 14 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 743 ribu kali serta nilai perdagangan mencapai 7 Triliun.
Terdapat 333 saham mengalami koreksi, 192 saham menguat dan 163 lainnya tidak berubah.
Mayoritas saham bank raksasa juga ambruk kecuali BMRI yang mencetak kinerja prestatif dengan naik 3.80%. BBNI anjlok 0.26% disusul BBRI yang turun 0.20%. Adapun BBCA tak berubah.
Kemudian IHSG juga dipengaruhi oleh harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali ambles dan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan sesi I.
Analisis Teknikal
Jika dilihat ke belakangan, sejak Oktober lalu IHSG bergerak dalam pola Rectangle, degan batas bawah di kisaran 6.960 dan batas atas di kisaran 7.110.
IHSG yang berada di dalam pola Rectangle menjadi indikasi pergerakan sideways, hal ini juga dikonfirmasi dengan rerata pergerakan 50 hari (Moving Average/MA 50), MA 100 dan MA 200 bergerak mendatar.
Ke depannya, perlu penembusan di salah satu batas bawah atau batas atas untuk menentukan arah pergerakan selanjutnya. Jika batas bawah ditembus, maka IHSG berisiko merosot, sebaliknya akan menguat jika batas atas ditembus.
Untuk sesi 2, resisten berada di kisaran 7.040, jika ditembus ada peluang penguatan ke 7.080. Sementara support berada di kisaran 7.000 - 6.990, jika ditembus IHSG berisiko menurun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)