Analisis Teknikal

Gagal Pertahankan Penguatan, IHSG Balik Jeblok di Sesi 2?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 05/12/2022 12:30 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan penguatan pada perdagangan sesi 1 Senin (5/12/2022). Hal ini menunjukkan IHSG masih sulit menguat sejak pertengahan Oktober lalu.

Berdasarkan data statistik RTI business, tercatat sebanyak 14 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 743 ribu kali serta nilai perdagangan mencapai 7 Triliun.

Terdapat 333 saham mengalami koreksi, 192 saham menguat dan 163 lainnya tidak berubah.


Mayoritas saham bank raksasa juga ambruk kecuali BMRI yang mencetak kinerja prestatif dengan naik 3.80%. BBNI anjlok 0.26% disusul BBRI yang turun 0.20%. Adapun BBCA tak berubah.

Kemudian IHSG juga dipengaruhi oleh harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali ambles dan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan sesi I.

Analisis Teknikal

Jika dilihat ke belakangan, sejak Oktober lalu IHSG bergerak dalam pola Rectangle, degan batas bawah di kisaran 6.960 dan batas atas di kisaran 7.110.

IHSG yang berada di dalam pola Rectangle menjadi indikasi pergerakan sideways, hal ini juga dikonfirmasi dengan rerata pergerakan 50 hari (Moving Average/MA 50), MA 100 dan MA 200 bergerak mendatar.

Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv 

Ke depannya, perlu penembusan di salah satu batas bawah atau batas atas untuk menentukan arah pergerakan selanjutnya. Jika batas bawah ditembus, maka IHSG berisiko merosot, sebaliknya akan menguat jika batas atas ditembus.

Untuk sesi 2, resisten berada di kisaran 7.040, jika ditembus ada peluang penguatan ke 7.080. Sementara support berada di kisaran 7.000 - 6.990, jika ditembus IHSG berisiko menurun.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW