Analisis Teknikal

Sudah Masuk Bulan Window Dressing, IHSG Masih Jalan di Tempat

Market - Putra, CNBC Indonesia
02 December 2022 07:03
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok cukup dalam pada perdagangan kemarin. Indeks turun 0,85% dan ditutup di 7.020,8.

Untuk kesekian kalinya, pergerakan indeks bergerak di situ-situ saja. Piihannya, mepet level 7.100. Kalau pun melewati level ini pun tak bertahan lama.

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG melesat 69,24 poin atau 0,99% ke level 7.081.313

Statistik perdagangan kemarin mencatat, ada 308 saham yang melemah, 237 saham menguat dan 158 saham stagnan.

Pelemahan IHSG juga didorong oleh anjloknya saham-saham bank kakap yang sebelumnya menguat serta saham GOTO yang terkena Auto Reject Bawah (ARB) sejak perdagangan dibuka menyusul lock up period yang selesai.

Pada akhirnya kinerja saham Wall Street yang menguat akibat pernyataan Jerome Powell soal kenaikan suku bunga acuan yang lebih rendah di Desember serta tekanan inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi tak cukup menjadi katalis positif IHSG.

Analisis Teknikal

JakartaFoto: Teknikal
Jakarta

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks ditutup tembus batas bawah BB terdekat di 7.047.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun ke 47,91.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak masih berimpit dengan EMA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, tampaknya IHSG masih akan cenderung sideways dalam waktu dekat di kisaran 7.000-7.100. Level support terdekat IHSG ada di 6.982.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?


(trp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading