Hari Terakhir Lockup, Saham GOTO All Time Low Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tb (GOTO) kembali longsor ke level terendah sepanjang sejarah. Penurunan ini sejalan dengan hari terakhir periode penguncian saham atawa lock up period saham seri A GOTO hari ini, Rabu (30 November 2022).
Berdasarkan pembukaan perdagangan sesi pertama hari ini, saham GOTO sempat terkoreksi ke level terendah sepanjang sejarahnya (all time low) yakni Rp 151/unit setelah sempat hijau sejenal di awal perdagangan.
Tercatat pada 13:50 WIB GOTO memangkas koreksi menjadi 5,56% ke Rp 153/unit dengan kapitalisasi pasar Rp 181 triliun. Transaksi terpantau ramai di angka Rp 367 miliar dengan frekuensi 48 ribu kali.
Sejatinya harga saham GOTO sudah melemah 9 hari beruntun dimana dalam sepekan GOTO tumbang 19,9% jelang periode lock up berakhir.
Berdasarkan prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel.
Rinciannya, Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09%, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03%, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71%.
Lalu Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84%, pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96%, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43%.
Jika periode lock-up saham GOTO berakhir, pemegang saham Seri A GOTO dapat menjual sahamnya ke pasar. Apabila seluruh saham Seri A dijumlahkan, tanpa memperhitungkan kepemilikan masyarakat, maka sebanyak 1,06 triliun saham GOTO dapat dijual saat periode lock-up berakhir.
Masa penguncian atau lock-up saham seri A PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan berakhir pada 30 November 2022 atau 8 bulan setelah tanggal efektif initial public offering (IPO) perseroan pada 30 Maret lalu.
Sementara itu, sesuai dengan Pasal 6 angka (1) POJK No. 22/2021, setiap pemegang saham seri B dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham seri B yang dimilikinya selama dua tahun sejak tanggal efektif.
Pembatasan itu berlaku untuk Andre Soelistyo sebesar 6.734.025.100 saham seri B; Kevin Bryan Aluwi sebesar 3.272.789.432 saham seri B; William Tanuwijaya sebesar 12.588.634.432 saham seri B; Melissa Siska Juminto sebesar 1.087.292.195 saham seri B; dan PT Saham Anak Bangsa sebesar 26.888.988.841 saham seri B.
[Gambas:Video CNBC]
Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
(trp/trp)