Market Commentary

IHSG Tembus 7.000 Lagi, Ada Yang Cari Cuan Akhir Tahun Nih

Malik Haknuh, CNBC Indonesia
30 November 2022 11:08
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 0.42% ke level 7.042 poin pada perdagangan sesi I hari Rabu (30/11/2022). Dengan harga pembukaan di level 7.012 poin, harga tertinggi di level 7.050 poin dan harga terendah di level 6.994 poin.

Hal ini salah satunya didorong oleh katalis window dressing pada setiap akhir tahun atau pada Desember dimana emiten dan manajer investasi berusaha mempercantik kinerja investasinya dengan mengumpulkan saham-saham undervalue.

Berkaitan dengan hal itu, kami melihat saham-saham di sektor komoditi dan kontruksi masih memiliki valuasi undervalue dengan metode relative valuation.

Sebut saja, ADHI (Adhi Karya Tbk) di sektor konstruksi yang memiliki price to book value di bawah 1 yang menunjukkan harga saham ADHI di bawah harga wajarnya atau undervalue dan ITMG (Indo Tambangraya Megah Tbk) di sektor pertambangan yang memiliki price earning ratio atau rasio pembagian antara harga terhadap laba bersih per lembar perseroan di angka 2,62x yang menunjukkan bahwa harga saham perseroan undervalue atau berada di bawah harga pasar jika dibandingkan dengan rata-rata price earning ratio di industri yang sama sebesar 3,03x.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(pap/pap)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation