IHSG Gak Kuat Ngegas, 5 Sektor Ini Jadi Beban Terus
Jakarta, CNBC Indonesia - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam kurun waktu 6 bulan terakhir tidak bertenaga. Hal itu tercermin dari kinerjanya yang memerah, meskipun secara tahunan alias year to date (YTD) terlihat masih hijau.
Berdasarkan data RTI per 30 November 2022, IHSG sepanjang 6 bulan terakhir melemah 0,20%. Sementara dalam 3 bulan terakhir, pelemahannya sudah menembus angka 2,06%.
Sedangkan jika dilihat dalam jangka waktu yang lebih pendek lagi, dalam sebulan terakhir IHSG sudah terperosok 0,57%, dan dalam seminggu ke belakang tercatat melandai 0,26%.
Sektor teknologi menjadi beban utama IHSG, karena sepanjang tahun (YTD) telah jeblok 33,24%. Saham-saham seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menjadi penyumbang penurunan terbesar dengan 48,08% dan 3,50% dalam 6 bulan terakhir.
Sektor lain yang menjadi pemberat IHSG adalah properti dan real estate yang terkoreksi 7,44% (YTD). Beberapa saham yang menjadi beban pada sektor ini adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang masing-masing mengalami pelemahan 7,35% dan 6,14% dalam 6 bulan terakhir.
Kemudian ada juga sektor infrastruktur yang mengalami penurunan sebanyak 6,64% (YTD). Saham penyumbang koreksi di sektor ini adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang keduanya melemah 17,14% serta 4,83% dalam tenggat 6 bulan terakhir.
Lalu dilanjutkan dengan sektor finansial yang melemah 2,90% (YTD). Saham yang menjadi beban di sektor ini adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang telah melemah sebanyak 46,55% dan 8,90% dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
Terakhir ada sektor konsumer siklikal yang turun 1,08% (YTD). Penyumbang penurunan terbesar pada sektor ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang merosot 16,26% serta 15,79% dalam waktu 6 bulan ke belakang..
(ayh/ayh)