Marke Commentary

IHSG Tergelincir, Saham Ini ARB, Punya Kamu Bukan?

Awar Muhammad, CNBC Indonesia
25 November 2022 10:35
Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut  jumlah investor pasar modal telah meningkat 33,53% dari 7,48 juta di akhir tahun 2021 menjadi 10 juta pada 3 November 2022. Secara komposisi umur sebesar 60% didominasi oleh investor di bawah 30 tahun. Tidak berhenti di situ, investor juga didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut  jumlah investor pasar modal telah meningkat 33,53% dari 7,48 juta di akhir tahun 2021 menjadi 10 juta pada 3 November 2022. Secara komposisi umur sebesar 60% didominasi oleh investor di bawah 30 tahun. Tidak berhenti di situ, investor juga didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) goyah. Sejumlah saham bahkan bukan lagi menjadi top losers, tapi juga menyentuh autoreject bawah (ARB).

Sejumlah saham itu seperti:

- PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) -6,93%

- Wahana Pronatural Tbk (WAPO) -6,9%

- PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) -6,59%

Hingga pukul 10.30 sendiri, IHSG sudah turun 0,48% ke level 7.049. Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) rupanya belum cukup membuat pergerakan indeks lebih hijau.

Tekanan terhadap IHSG berasal dari penurunan sembilan sektor dari total 10 sektor di BEI. Berdasarkan data dari Refinitiv, pada pukul 09.40. Sektor Infrastruktur menekan paling kuat sebesar 0,73%. Disusul oleh sektor energi dan teknologi yang sama-sama merosot 0.59%, sektor barang baku anjlok 0,49%. Serta sektor kesehatan terkoreksi 0,36%.

Pelemahan IHSG juga dipengaruhi dari sektor industri dan keuangan yang jatuh masing-masing 0.35% dan 0.20%. Berikutnya Sektor barang konsumen primer dan non primer yang turun 0.13% dan 0.05% secara berurutan.

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular