
Dibuka Hijau, IHSG Kembali Pepet Level 7.100

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat cukup signifikan pada perdagangan Rabu (23/11/2022). IHSG terpantau naik 0,70% ke 7.079,53 pada 9;22 WIB.
Kenaikan IHSG merespons kinerja Wall Street yang ciamik semalam. Tiga indeks utama Wall Street kompak ditutup di sumringah pada perdagangan Selasa (22/11/2022) waktu New York. Wall Street mengabaikan pengetatan kebijakan Covid-19 di China dan memilih fokus pada sejumlah laporan pendapatan yang kuat serta potensi kenaikan suku bunga yang lebih kecil di masa depan.
Dow Jones Industrial Average ditutup 397,82 poin, atau 1,18%, S&P 500 naik 1,36% menjadi 4.003,58, ini merupakan penutupan pertama di atas level 4.000 sejak September. Sementara, Nasdaq Composite juga naik 1,36% menjadi 11.174,41.
Menguatnya Wall Street seakan mengabaikan kondisi China yang mengalami kematian pertamanya di daratan akibat Covid-19 sejak Mei selama akhir pekan. Sehingga, mendorong para pejabat untuk meningkatkan kembali protokol untuk mengekang penyebaran virus.
Seminggu yang lalu negara itu mulai melonggarkan beberapa tindakan Covid yang ketat, menuju kebijakan yang lebih longgar. Pembukaan kembali China akan menjadi "pertumbuhan yang sangat positif," menurut Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management.
"Seperti sebelumnya, investor harus memantau perkembangan dengan hati-hati karena pelaksanaan rencana pembukaan kembali yang setia akan menjadi kunci prospek investasi," katanya dalam catatan Selasa dikutip dari CNBC International.
Saham terbantu oleh pelonggaran imbal hasil obligasi karena perhatian investor beralih ke tahun 2023. Investor juga mempertimbangkan komentar dari para pemimpin Federal Reserve.
Pada hari Senin (21/11), Presiden Fed Cleveland Loretta Mester telah mengatakan data inflasi baru-baru ini menjanjikan dan dia akan mendukung pengurangan kenaikan suku bunga ke depan. Itu bisa berarti bahwa Fed segera mencapai tingkat terminalnya, antara 4% dan 5%.
"Itu beban yang sangat besar di pundak investor yang sama sekali tidak punya tempat untuk bersembunyi tahun ini," kata Phil Camporeale, direktur pelaksana dan manajer portofolio di JPMorgan Asset Management di CNBC "Squawk on the Street".
Di sisi lain, investor tengah mengamati harga minyak yang naik setelah Arab Saudi mengatakan bahwa OPEC+ akan tetap dengan pengurangan produksi yang diumumkan sebelumnya.
Investor akan memantau laporan pendapatan dari HP Inc dan Nordstrom setelah bel. Mereka juga akan mengamati laporan ekonomi pada hari Rabu, termasuk klaim pengangguran awal dan sentimen konsumen.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?