Sentimen Pasar Pekan Depan

Piala Dunia 2022 Dimulai, Pasar Saham Bisa Liar! Loh Kok?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 November 2022 20:00
bursa saham
Foto: ist

IHSG sepanjang pekan lalu tercatat melemah tipis 0,1% saja di 7.082,181, setelah sebelumnya sempat merosot ke 6.966,529.

Sementara itu, rupiah kembali merosot 1,26% ke Rp 15.685/US$. Kemudian, Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun mengalami penguatan signifikan, yield-nya turun sebesar 15,7 basis poin menjadi 7,045%.

Yield SBN sudah turun dalam 3 pekan beruntun, hal ini bisa menjadi kabar baik. Artinya SBN mulai menarik lagi bagi investor, khususnya asing. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, sepanjang bulan ini hingga 15 November, investor asing melakukan pembelian SBN di pasar sekunder senilai Rp 8,8 triliun.

Hal itu tentunya menjadi kabar baik, sebab sejak awal tahun ini terjadi aksi jual yang sangat masif. Jika capital inflow di pasar SBN terus berlanjut di pekan depan, rupiah punya peluang untuk menguat.

Rupiah yang menguat juga bisa memberikan dampak yang positif ke IHSG. Stabilitas rupiah bisa membuat inflasi di dalam negeri lebih terjaga, sehingga daya beli masyarakat tetap kuat. Ketika daya beli kuat, maka pertumbuhan ekonomi akan terdongkrak.

Sementara itu dari eksternal, pelaku pasar pada pekan depan akan menanti komentar-komentar dari pejabat elit The Fed.

Tingkat pengangguran di AS sudah mengalami kenaikan, dan inflasi menurun. Beberapa pejabat The Fed sudah mengungkapkan kemungkinan laju kenaikan suku bunga akan dikendurkan.

Semakin banyak pejabat The Fed yang mengungkapkan hal tersebut, tentunya akan berdampak positif. Yield Treasury AS berpotensi menurun, begitu juga dengan dolar AS. Capital inflow di pasar SBN berpotensi berlanjut, dan rupiah juga punya peluang menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular