Duh! Dolar Singapura Menuju Rekor Termahal Dalam Sejarah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 November 2022 12:20
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (17/11/2022). Bahkan, mata uang Negeri Merlion ini sedikit lagi akan mencatat rekor termahal sepanjang sejarah.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 11:54 WIB, dolar Singapura berada di kisaran Rp 11.420/SG$, menguat 0,33% di pasar spot.

Rekor termahal sepanjang sejarah Rp 11.574/SG$ yang dicapai pada 2 April 2020 lalu. Artinya. dolar Singapura berjarak sekitar 1,3% dari rekor tersebut.

Sepanjang pekan ini dolar Singapura juga tercatat mampu terus menguat melawan rupiah.

Perhatian utama tertuju pada pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Hasil polling Reuters menunjukkan BI akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%.

Namun, survei yang dilakukan CNBC Indonesia terhadap 14 institusi menghasilkan suara yang terbelah. 8 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek BI7DRR sebesar 50 basis points (bps) menjadi 5,25%. Sementara itu, 6 lembaga/institusi memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,00%.

Pecahnya prediksi tersebut membuat rupiah belum mampu menguat.

Sebagai catatan, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 125 bps hanya dalam waktu tiga bulan, masing-masing sebesar 25 bps pada Agustus, 50 bps pada September, dan 50 bps pada Oktober.

Jika BI menaikkan suku bunga 50 basis poin, ada peluang rupiah akan bangkit. Dolar Singapura sudah menguat melawan rupiah sejak 26 September lalu. Sejak saat itu hingga kini penguatannya tercatat sebesar 8,7%.

Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) yang kembali mengetatkan kebijakannya pertengahan bulan lalu menjadi pemicu penguatan dolar Singapura.

MAS mengubah titik tengah (centre)Singapore dollar nominal effective exchange rate(S$NEER). Sementara untuk slope dan width tidak dirubah.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER, yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Sejak akhir tahun lalu, MAS sudah 5 kali mengetatkan kebijakannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bangkit, Kurs Dolar Singapura Dekati Lagi Rp 10.700

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular