Masih Rugi, Neo Commerce (BBYB) Rights Issue, Kapan Untung?

Market - dhf, CNBC Indonesia
17 November 2022 06:35
Emiten bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) meraih dana Rp 2,5 triliun melalui penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED) atau rights issue. Foto: Suasana digital lounge Bank Neo Commerce di Ashta SCBD (Dok.BNC)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) masih mencatat kerugian. Akumulasi kerugian selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 601,2 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 264,7 miliar.

Namun, jika ditelisik kinerja per kuartalan, BBYB mulai mencatat keuntungan. Per Juni kemarin, keuntungan yang dicatat Rp 2,5 miliar. Kemudian per kuartal III tahun ini, laba yang dicatat Rp 10 miliar.

"Kalau diakumulasi, hingga akhir tahun kami masih akan mencatat kerugian. Tapi 2023, kami yakin mulai mencatat keuntungan," terang Direktur Utama BBYB Tjandra Gunawan di sela Media Gathering Bank Neo Commrece.

Posisi BBYB yang masih merugi cukup menjadi perhatian pasar. Terlebih, posisi itu ada di tengah rights issue perusahaan. Pada saat yang sama, kondisi pasar juga tengah kurang mapan.

Bank digital yang juga terafiliasi dengan jaringan bisnis Jack Ma ini semula mengincar dana segar Rp 5 triliun melalui rights issue. Setelah cukup lama tak terealisasi, rights issue akhirnya dilaksanakan, namun dengan target perolehan dana segar Rp 1,7 triliun.

Tjandra tak menampik revisi target dana akibat kondisi pasar. "Market sedang kurang kondusif," ujar Tjandra.

BBYB akan melepas sebanyak-banyaknya 2,61 miliar saham di harga Rp 650 per saham. Setiap investor yang menggenggam 18 saham BBYB hingga 22 November 2022 berhak mendapatkan rights sebanyak 5 unit.

Meski demikian, BBYB masih memiliki ambisi untuk memiliki modal Rp 7 triliun. Modal per September 2022 masih Rp 2,1 triliun.

Dengan rights issue yang tengah dilakukan, modal akan bertambah jadi Rp 3,8 triliun di akhir tahun. Untuk mengejar sisanya, BBYB bakal 'mencicil' dua aksi korporasi lagi.

Semester satu tahun depan, rencananya ada private placement. Kemudian, BBYB berencana kembali menggelar rights issue Rp 3 triliun di semester dua 2023.

"Tapi, ini masih wacana. Belum finalisasi. Kalau ditanya apakah ada rencana, ada," terang Tjandra.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Nggak Jadi Rp 5 T, Bank Neo (BBYB) Rights Issue Rp 1,7 T


(dhf/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading