
IHSG Sudah Kebakaran Sesi 1, Tak Akan Menjalar di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah dan terlempar dari level psikologis 7.000 pada sesi I perdagangan Rabu (16/11/2022).
Hingga istirahat siang, IHSG drop 0,58% di 6.994,8. IHSG bahkan sempat drop ke posisi terendahnya di 6.955,5 pada sesi I.
Statistik perdagangan mencatat ada 334 saham yang melemah, 186 saham menguat dan 170 saham stagnan di sesi I.
Mayoritas indeks saham kawasan Asia juga mengalami pelemahan siang ini. Hanya indeks Nikkei yang mengalami penguatan. Itu pun tipis hanya 0,08% saja.
Padahal semalam indeks saham AS kompak menguat. Indeks Dow Jones naik 0,17%; S&P 500 menguat 0,87% dan Nasdaq Composite melesat 1,45%.
Setelah terperosok ke zona merah di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II?
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak turun dan sempat menyentuh batas bawah BB 6.970.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI berada di 44,63.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak berimpit dengan EMA 26 dan sudah memotong dari atas.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG berpotensi menguji level resisten terdekat di 7.031.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?