Harga Minyak Mentah Naik 1% Lebih, Disebut Sangat Bullish!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
16 November 2022 06:55
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia naik 1% setelah mendapatkan sinyal bahwa inflasi Amerika Serikat dapat melandai sehingga meningkatkan permintaan minyak.

Pada perdagangan Selasa (15/11/2022) harga minyak mentah Brent naik 1,1% menjadi US$94,16 per barel. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) melonjak 1,4% ke US$87,05 per barel.

Harga produsen AS meningkat tapi masih di bawah perkiraan pada Oktober. Ini diartikan oleh para pelaku pasar bahwa inflasi mulai mereda dan dapat menjadi pertimbangan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserves/The Fed, untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif.

"Data inflasi cukup positif. Saham lepas landas dari itu dan sepertinya kita terseret lebih tinggi sekarang," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

"Kekhawatiran pasokan juga menawarkan dukungan," tambahnya.

Larangan Uni Eropa untuk minyak mentah Rusia, yang akan dimulai pada 5 Desember, berarti bahwa 1,1 juta barel per hari (bpd) harus diganti, kata Badan Energi Internasional (IEA).

"Ketika Anda melihat apa yang kami lihat dari IEA tentang persediaan minyak global, itu seharusnya sangat bullish," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.

Sementara itu pasokan minyak mentah AS diperkirakan turun sekitar 300.000 barel dalam pekan yang berakhir 11 November menurut jejak pendapat Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular