G20-nya di Bali, Meriahnya di BEI

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 14/11/2022 12:32 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham konstituen indeks IDX Energy mengalami penguatan. Pergerakan ini berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru anjlok 0,65% siang ini.

Untuk diketahui, konstituen indeks IDX Energy mayoritas didominasi oleh emiten tambang batu bara. Saham-saham batu bara yang mengalami penguatan hingga siang ini antara lain :

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) : +10,24%


PT Harum Energy Tbk (HRUM) : +4,39%

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) : +3,61%

PT Indika Energy Tbk (INDY) : +2,97%

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) : +1,15%

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) : +0,86%

Kenaikan harga saham-saham emiten batu bara tersebut menunjukkan adanya rebound setelah tertekan sepekan lalu akibat turunnya harga batu bara acuan global.

Namun di sisi lain, harga saham tersebut mengalami apresiasi tersulut sentiment positif dari KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pekan ini.

Salah satu tema besar yang juga diangkat dalam KTT G20 adalah transisi ke energi terbarukan. Dalam merespons tantangan zaman dan peluang bisnis di sektor energi baru dan terbarukan (EBT), banyak dari emiten sektor tambang batu bara yang sudah mulai mendiversifikasi portofolio bisnis ke energi ramah lingkungan.

Tidak hanya bermain di sektor hulu saja tetapi juga sektor hilir. Beberapa emiten seperti TOBA dan INDY bahkan masuk ke kendaraan listrik roda dua.

TOBA membentuk joint venture dengan GOTO yang menghasilkan Electrum yang selanjutnya berkolaborasi dengan Pertamina, Gogoro (manufaktur motor listrik Taiwan) dan Gesits (manufaktur motor listrik anak usaha WIKA).

Sementara itu INDY juga ikut menggarap industri motor listrik dengan mendirikan PT Electra Mobilitas Indonesia dengan brand sepeda motor bernama Alva One.

Sementara itu untuk kasus HRUM, emiten tambang batu bara milik Kiki Barki ini sudah ekspansif di bisnis nikel sejak awal tahun lalu. Begitu juga dengan ADRO dan ADMR.

Perlu diketahui, bahwa nikel merupakan salah satu komponen utama dalam penyusun baterai kendaraan listrik dan Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia.

Untuk kasus PTBA, emiten tambang batu hitam pelat merah ini juga sudah mulai menginisiasi langkahnya menuju bisnis yang lebih sustainable dengan menggunakan 7 Shovel Electric dan 40 Haul Dump (HD) Hybrid untuk operasional pertambangan yang rata-rata mengurangi emisi sebesar 17 ribu tCO2e per tahun.

Bukan hanya saham di sektor batu bara, sejumlah saham yang bisnisnya bersinggungan dengan energi hijau juga memberikan cuan tinggi. Jajaran top gainers hari ini didominasi oleh saham-saham tersebut.

Sebut saja saham PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang lompat 10,67% atau setara 80 poin ke level Rp 830 per saham. KEEN bergerak di bisnis pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Selain KEEN, berikut saham 'hijau' yang turut meramaikan jajaran top gainers.

PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) juga bergerak di industri PLTA. Saham perusahaan ini naik 25 poin atau setara 3,91% ke level Rp 665 per saham.

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) merupakan perusahaan tambang. Namun, hasil tambangnya dijual ke industri hijau, salah satunya ke Hyundai Motor Company yang tengah gencar mengembangkan mobil listrik. 

Saham ADMR naik 65 poin atau setara 3,61% ke level Rp 1.865 per saham.


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Abaikan Sejenak Isu Trump, IHSG Melenggang ke Zona Hijau