
Inflasi AS Tak 'Hot' Lagi, Harga Minyak Melonjak 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia menguat 1% pada perdagangan Kamis (10/11/2022) setelah pengumuman inflasi Amerika Serikat yang turun ke level 7%.
Minyak Brent naik 1,1% menjadi US$93,67 per barel. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 0.8% ke US$84,67 per barel.
Tingkat inflasi yang mengacu pada Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat naik hanya 0,4% pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumya (month-to-month/mtm). Sementara inflasi tahunan tercatat melandai ke 7,7% year-on-year/yoy. Sementara inflasi inti bertumbuh 0,3% mtm dan 6,3% yoy
Ini merupakan kenaikan tahunan terendah sejak Januari. Ekonom berekspektasi kenaikan 0,6% mtm dan 7,9% yoy.
"(Data Indeks Harga Konsumen) bisa menjadi titik balik yang didambakan investor," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.
"Masih ada banyak rasa sakit di depan tetapi segalanya tiba-tiba terlihat sedikit lebih positif," kata Erlam.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama jatuh 2%, karena data ekonomi yang cerah memikat investor menjauh dari safe-haven menuju aset berisiko termasuk minyak. Pelemahan dolar membuat minyak yang dibanderol dengan greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article China Bikin Kejutan, Harga Minyak Nanjak Hampir 2%!
